Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Fraktur Femur Proksimal pada Lansia di RSUP Dr. M. Djamil Tahun 2018-2020

Athaya, Zelvisena (2021) Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Fraktur Femur Proksimal pada Lansia di RSUP Dr. M. Djamil Tahun 2018-2020. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (77kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 1. Pendahuluan)
BAB 1. Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (121kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 7. Penutupp)
BAB 7. Penutup.pdf - Published Version

Download (39kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (139kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Fraktur femur proksimal merupakan fraktur yang sering dialami lansia terutama pada bagian leher femur dan intertrokhanter femur. Insiden fraktur femur proksimal diperkirakan bertambah dua kali lipat menjadi 2,6 juta pada tahun 2025 dan 4,5 juta pada tahun 2050 secara global. Faktor risiko yang dapat mempengaruhinya adalah Indeks Massa Tubuh (IMT) yang merupakan alat ukur yang dapat menilai keadaan obesitas dan non obesitas pada pasien. Beberapa penelitian menyatakan IMT kategori obesitas memberikan faktor pelindung dan IMT kategori kurus dapat meningkatkan risiko terhadap kejadian fraktur femur proksimal pada lansia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara IMT dengan kejadian fraktur femur proksimal pada lansia di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2018-2020. Penelitian analitik dengan desain potong lintang dilakukan pada 74 pasien lansia dengan fraktur femur proksimal yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2018-2020. Data yang terdiri dari karakteristik pasien fraktur femur proksimal pada lansia dan IMT didapatkan melalui data rekam medis. Hasil Penelitian menunjukan fraktur femur proksimal pada lansia mayoritas adalah fraktur intertrokhanter femur (70,3%) dan mayoritas IMT pasien adalah normal (62,2%). Analisis bivariat menunjukan nilai p=0,116 (p>0,05), dimana tidak terdapat hubungan yang signifikan antara IMT dengan kejadian fraktur femur proksimal pada lansia di RSUP Dr. M. Djamil tahun 2018-2020. Kesimpulan penelitian ini adalah IMT tidak mempengaruhi kejadian fraktur femur proksimal.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: dr. Rizki Rahmadian, Sp. OT (K), M. Kes
Uncontrolled Keywords: fraktur femur proksimal, lansia, IMT, Obesitas.
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RD Surgery
Divisions: Fakultas Kedokteran
Depositing User: S1 Pendidikan Kedokteran
Date Deposited: 17 Nov 2021 04:26
Last Modified: 17 Nov 2021 04:26
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/94570

Actions (login required)

View Item View Item