DWI, SUCIYATI (2020) PERAN TENAGA PENDAMPING DALAM PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) STUDI DI KECAMATAN X KOTO SINGKARAK. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Abstrak)
Text (Abstrak).pdf - Published Version Download (277kB) |
|
Text (Bab I)
Text (BAB I Pendahuluan).pdf - Published Version Download (804kB) |
|
Text (Bab IV)
Text (BAB IV Penutup).pdf - Published Version Download (214kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Text (Daftar Pustaka).pdf - Published Version Download (332kB) |
|
Text (Fulltext)
Text (Skripsi Full).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (7MB) |
Abstract
Program yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam rangka menangani kemiskinan di Indonesia adalah bantuan tunai bersyarat yang dikenal dengan nama Program Keluarga Harapan (PKH). PKH sebagai upaya membangun sistem perlindungan sosial kepada masyarakat miskin dalam mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan sosial penduduk sekaligus upaya memotong rantai kemiskinan. Melalui PKH, keluarga miskin didorong untuk memiliki akses dan memanfaatkan berbagai layanan fasilitas kesehatan dan fasilitas pendidikan yang tersedia di sekitar mereka. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi peran dan hambatan yang dialami tenaga pendamping dalam PKH. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tindakan sosial dari Talcott Parsons. Teori tindakan sosial Parsons, berfokus pada aktor, pemikiran, dan tindakan-tindakan aktor. Manusia merupakan aktor yang memiliki tujuan dan memikirkan sarana untuk mencapainya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan dengan wawancara mendalam dan observasi. Informan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pendamping telah menjalankan perannya sebagai pendamping PKH Kecamatan X Koto Singkarak walaupun masih terdapat kendala atau hambatan. Pendamping menjalankan peran memotivasi Keluarga Penerima Manfaat (KPM), mengedukasi KPM, dan peran perwakilan KPM, sedangkan hambatan yang ditemukan dalam pelaksanaan PKH yaitu ada hambatan struktural dan hambatan kultural. Hambatan struktural di sini yaitu pemilihan tenaga pendamping tidak sesuai syarat dan kualifikasi, tidak sepenuhnya pendamping PKH melaksanakan tugas pokok, kurang tegasnya pendamping dalam menjalankan aturan, dan tidak idealnya pendamping dalam menjalankan peran. Hambatan kultural di sini yaitu kurang komitmennya KPM PKH dalam menjalankan kewajiban dan kurangnya pemahaman KPM terhadap informasi yang disampaikan oleh tenaga pendamping. Kata Kunci: PKH, Peran Pendamping, Kendala Struktural, Kendala Kultural, Tindakan Sosial
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Azwar, M.Si |
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi |
Depositing User: | s1 sosiologi sosiologi |
Date Deposited: | 17 Sep 2020 07:48 |
Last Modified: | 07 Dec 2020 03:17 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/62118 |
Actions (login required)
View Item |