Sucy, Wulandhari (2019) Perbaikan Postur Dan Metode Kerja Pada Pekerja UKM Kerupuk Jangek Buk Kai Di Andalas Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (cover dan abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (252kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
BAB I.pdf - Published Version Download (660kB) | Preview |
|
|
Text (Bab VI)
BAB VI.pdf - Published Version Download (115kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAPUS.pdf - Published Version Download (328kB) | Preview |
|
Text (Tugas Akhir Full Text)
combinepdf.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Sektor UKM merupakan sektor yang memiliki berbagai keunggulan, salah satunya berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. UKM juga memiliki laju pertumbuhan ekonomi yang baik jika dibandingkan dengan usaha besar. Dengan adanya UKM, pengangguran akibat angkatan kerja yang tidak terserap dalam dunia kerja menjadi berkurang. Kota Padang adalah salah satu kota dengan jumlah UKM yang banyak. Salah satu UKM dalam sektor pangan yang berkembang di Kota Padang adalah UKM kerupuk kulit sapi. Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Padang, terdapat lima UKM kerupuk kulit sapi yang ada di Kota Padang. UKM Kerupuk Jangek Buk Kai adalah salah satu UKM yang terletak di Jalan Andalas No. 33 Padang. UKM ini mempunyai enam stasiun kerja yaitu pencucian, perebusan, pemotongan, penjemuran, penggorengan, dan pengemasan. Dari hasil pengamatan dan pengumpulan data awal menggunakan kuesioner keluhan fisik yaitu Nordic Body Map (NBM), untuk pekerja pada stasiun pemotongan kulit dan pengemasan didapatkan banyak segmen tubuh operator yang terasa sakit. Hasil perhitungan data awal dari kuesioner Nordic Body Map (NBM) yang didapatkan adalah pada stasiun kerja pemotongan sebesar 88 yang artinya diperlukan tindakan segera, serta pada stasiun pengemasan didapat skor 92 yang artinya diperlukan tindakan menyeluruh sesegera mungkin. Selain kuesioner dilakukan pengamatan secara langsung menggunakan Rapid Entire Body Assessment (REBA). Pada stasiun kerja pemotongan didapatkan skor REBA sebesar 11 dengan level risiko sangat tinggi dan pada stasiun kerja pengemasan didapatkan skor REBA sebesar 10 dengan level risiko tinggi yang artinya sangat diperlukan perbaikan sesegera mungkin. Rekomendasi yang didapatkan berupa perancangan meja kerja,kursi kerja, penggaris pembatas pemotongan, saluran penghubung ke penampung, serta alat press plastik. Skor REBA setelah perbaikan menunjukkan terjadinya penurunan dari level sangat tinggi dan tinggi menjadi level rendah. Evaluasi postur kerja juga dilakukan menggunakan kuesioner NBM, dimana sebelum perbaikan, skor NBM sebesar 88 dengan level tinggi dan diperlukan perbaikan, setelah dilakukan evaluasi postur kerja maka didapatkan skor NBM 44 dengan level rendah dengan belum diperlukan adanya tindakan perbaikan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya perbaikan tersebut terjadi penurunan keluhan rasa sakit yang dirasakan oleh pekerja. Sebelumnya, belum ada fasilitas kerja yang digunakan dalam bekerja sehingga pekerja bekerja dengan posisi yang tidak ergonomis. Perancangan fasilitas kerja ini dapat membantu pekerja dalam bekerja dan mengurangi rasa sakit yang dirasakan pekerja Kata Kunci : Fasilitas Kerja, NBM, REBA, Sistem Kerja
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Hilma Raimona Zadry, Ph.D |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik > Industri |
Depositing User: | S1 Teknik Industri |
Date Deposited: | 24 Jan 2020 12:26 |
Last Modified: | 24 Jan 2020 12:26 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/56238 |
Actions (login required)
View Item |