Eggy, Eggy (2012) PENYELESAIAN SENGKETA ANTARA PELANGGAN (KONSUMEN) DENGAN PIHAK PT. PLN (PERSERO) PADA BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) KOTA PADANG. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text
2012_0810113285_12s04w0213.pdf Download (17MB) | Preview |
Abstract
Pelaku usaha dan konsumen memiliki hubungan timbal balik, yang artinya konsumen sebagai pihak pemakai, pengguna dan pemanfaat barang atau jasa berhak untuk mendapatkan, memakai serta menikmati barang atau jasa yang sesuai dengan standar produksi serta standar kebutuhan konsumen itu sendiri. Disatu sisi konsumen juga memiliki kewajiban untuk membayar barang/jasa yang telah disediakan oleh pelaku usaha begitu juga pelaku usaha sebagai pihak penyedia barang atau jasa dalam memberikan pelayanan kepada konsumen sesuai dengan standar produksi yang dibutuhkan konsumen. Namun dalam prakteknya tidak berjalan sebagaimana mestinya, hal ini disebabkan karena tidak terkondisinya rasa keadilan serta tidak terakomodirnya kepentingan kedua belah pihak secara utuh. Sehingga menimbulkan suatu konflik yang pada akhirnya menjadi sengketa antara konsumen dengan pelaku usaha. Untuk itu dalam penulisan ini, penulis mengemukakan beberapa permasalahan sebagai berikut : apakah faktor-faktor penyebab terjadinya sengketa konsumen dalam bidang ketenagalistrikan dan bagaimanakah proses penyelesaian sengketa antara konsumen dengan pihak PLN pada Badan Penyelesaian Sengketa Kota Padang. Upaya untuk menyimpulkan data yang berkaitan dengan permasalahan tersebut, maka penulis menggunakan metode pendekatan yuridis sosiologis, yaitu penelitian tentang penerapan Undang-Undang Perlindungan Konsumen sebagai pengguna jasa ketenagalistrikan. Cara pengumpulan data, penulis melakukan wawancara pada BPSK dan pihak penggugat. Pengolahan data dilakukan dengan editing, karena tidak semua hasil wawancara dimasukan, tetapi mengambil data yang diperlukan penulis. Berdasarkan penelitian yang penulis dapatkan, disimpulkan bahwa penyebab terjadinya sengketa antara konsumen (pelanggan) dengan pelaku usaha (PT.PLN (Persero) adalah karena pelanggan merasa dirugikan oleh pelaku usaha, sehingga hak-hak dari konsumen tidak terpenuhi oleh pelaku usaha. Proses penyelesaian sengketa kasus pemadaman listrik dilakukan dengan mediasi dan konsiliasi namun tidak mendapatkan kesepakatan, sehingga BPSK memutuskan bahwa pihak PT.PLN dimenangkan dalam kasus ini, karena tuntutan konsumen yang pertama batal sehingga tuntutan lainnya tidak dapat dipenuhi. Sedangkan kasus mengenai pencabutan dan penyitaan KWH meter diselesaikan melalui konsiliasi dan arbitrase. Dalam hal ini pihak konsumen dimenangkan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum |
Depositing User: | Mr Andi Saputra |
Date Deposited: | 18 Dec 2019 12:45 |
Last Modified: | 18 Dec 2019 12:45 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/53983 |
Actions (login required)
View Item |