MAKNA “SUMUR” DALAM NOVELET SUMUR KARYA EKA KURNIAWAN: ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES

Diahayu, Risqika Atmaha (2025) MAKNA “SUMUR” DALAM NOVELET SUMUR KARYA EKA KURNIAWAN: ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (COVER DAN ABSTRAK) [COVER & ABSTRACT] FIX.pdf - Published Version Download (337kB)
	Text (BAB 1 PENDAHULUAN) BAB 1 UPLOAD.pdf - Published Version Download (4MB)
	Text (BAB IV PENUTUP) BAB IV PENUTUP UPLOAD.pdf - Published Version Download (268kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA UPLOAD.pdf - Published Version Download (125kB)
	Text (SKRIPSI FULL TEXT) 1910723012_DIAHAYU R. ATMAJA_UPLOAD.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (35MB)

Abstract

Novelet Sumur karya Eka Kurniawan merupakan sebuah karya sastra yang padat makna dan sarat dengan tanda-tanda simbolik yang mewakili realitas sosial, psikologis, dan budaya. Cerita ini mengangkat kisah dua tokoh utama, Toyib dan Siti, yang hidup dalam kampung kecil yang dilanda krisis air berkepanjangan. Sumur, sebagai judul dan simbol sentral, tidak hanya berfungsi sebagai sumber kehidupan secara harfiah, tetapi juga menjadi penanda pengalaman, trauma, dan representasi kondisi perempuan dalam tatanan masyarakat patriarkal. Penelitian ini menggunakan teori semiologi Roland Barthes untuk mengungkap makna di balik tanda dan simbol dalam cerita melalui lima kode utama, yaitu: kode hermeneutik (teka-teki), kode semik (konotatif), kode simbolik, kode proaretik (logika tindakan), dan kode gnomic (kultural). Melalui pendekatan semiotik ini, ditemukan bahwa sumur dalam cerita bukan sekadar elemen fisik, tetapi mengandung makna yang dalam mengenai peran dan beban perempuan, yang dipaksa menjadi tulang punggung keluarga di tengah kondisi lingkungan dan sosial yang menekan. Selain itu, penelitian ini mengidentifikasi tiga mitos besar yang bekerja dalam teks, yaitu mitos ilmiah (yang melanggengkan kepercayaan atas sistem dan alam), mitos maskulinitas dan feminitas (yang membentuk persepsi tentang peran gender), serta kontra pada mitos budaya massa (yang membingkai realitas sosial secara simplistik dan pasrah). Penelitian ini memperlihatkan bagaimana karya sastra dapat menjadi cermin dari mitos sosial yang tak kasatmata, serta bagaimana sastra dapat dijadikan medium untuk membongkar struktur ideologis yang membentuk pengalaman manusia, khususnya perempuan, dalam konteks masyarakat dan budaya tertentu.

Actions (login required)

View Item