ANALISIS STRUKTURAL ROBERT STANTON TERHADAP NOVEL PERGOLAKAN KARYA WILDAN YATIM

Agmy, Fikqih Aulia Rahman (2025) ANALISIS STRUKTURAL ROBERT STANTON TERHADAP NOVEL PERGOLAKAN KARYA WILDAN YATIM. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover & Abstrak.pdf - Published Version Download (210kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf - Published Version Download (243kB)
	Text (BAB Akhir) BAB Akhir Penutup.pdf - Published Version Download (173kB)
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (180kB)
	Text (Skripsi Full Text) Skripsi Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (668kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur novel Pergolakan karya Wildan Yatim menggunakan pendekatan teori strukturalisme Robert Stanton. Teori ini memandang karya sastra sebagai entitas mandiri yang terdiri dari tiga elemen utama, yakni fakta cerita (tokoh, alur, dan latar), tema, serta sarana-sarana sastra (gaya bahasa, sudut pandang, simbolisme, dan tone). Novel ini dipilih karna nilai-nilai sosiologisnya dan nilai historis nya yang relevan dengan dinamika politik dan sosial Indonesia di time 1950-1965, terutama terkait pemberontakan PRRI dan permasalahan ideologi komunis. Metode penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan teknik analisis teks. Information groundwork berasal dari teks novel, sedangkan information sekunder meliputi buku, jurnal, dan penelitian terdahulu yang relevan dengan kajian strukturalisme. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tokoh utama, Abdul Salam, merepresentasikan perjuangan tokoh reformis yang berusaha membawa perubahan sosial melalui pendidikan dan nilai-nilai agama. Konflik dengan tokoh antagonis seperti Haji Saleh dan kelompok Palu Arit mencerminkan perjuangan melawan doctrine tradisionalisme dan infiltrasi ideologi komunis. Tema utama yang diangkat adalah perjuangan untuk keadilan, persatuan, dan pembaruan sosial dalam menghadapi ancaman inner dan eksternal. Struktur alur dalam novel ini bergerak maju dengan kombinasi elemen retrospektif yang memperkaya narasi. Latar tempat, seperti Kampung Gunung Beringin dan Tinjau Laut, menggambarkan dinamika masyarakat pedesaan yang terjebak antara tradisi lama dan tuntutan modernitas.

Actions (login required)

View Item