Suara Perempuan untuk Demokrasi Indonesia (Analisis Wacana Kritis Sara Mills pada Film Dokumenter Terpejam untuk Melihat)

Adelya, Kharisma Puti (2025) Suara Perempuan untuk Demokrasi Indonesia (Analisis Wacana Kritis Sara Mills pada Film Dokumenter Terpejam untuk Melihat). S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstak) ABSTRAK.pdf - Published Version Download (183kB)
	Text (BAB 5 PENUTUP) BAB 5 PPENUTUP.pdf - Published Version Download (94kB)
	Text (BAB 1 PENDAHULUAN) BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (344kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAK1A.pdf - Published Version Download (258kB)
	Text (SKRIPSI FULL TEXT) Skripsi Ima Fix banget, alhamdulillah.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Film dokumenter Terpejam untuk Melihat dirilis pada tahun 2024, bertepatan dengan pesta demokrasi sekali lima tahun di Indonesia. Film dokumenter ini menyoroti pilihan hidup politis dan suara kritis para perempuan dan kelompok marginal di Indonesia terhadap politik Indonesia. Film dokumenter ini menampilkan enam tokoh perempuan yang menyuarakan suara mereka terhadap demokrasi Indonesia berdasarkan latar belakang mereka masingmasing. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan analisis wacana kritis Sara Mills untuk membedah wacana suara perempuan untuk demokrasi Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis representasi suara perempuan dalam film dokumenter dan menganalisis posisi subjek-objek dan penulis-pembaca dengan analisis Sara Mills pada wacana. Terdapat 22 adegan yang memuat perempuan sebgai subjek dan dua adegan yang menunjukkan perempuan sebagai objek. Penelitian ini menemukan terdapat tiga bentuk suara perempuan untuk demokrasi Indonesia yang dikontruksi oleh film dokumenter ini yaitu Perempuan sebagai penggerak lingkungan dan budaya agraris; Perempuan kritis terhadap politik praktis dan demokrasi Indonesia serta Perempuan peduli hak disabilitas. Pada posisi penulis-pembaca ditemukan jika penulis membuatkan sebuah diskursus pada film ini untuk menunjukkan keberdayaan perempuan sebagai agen perubahan dalam demokrasi Indonesia yang tidak hanya sebagai pihak pelengkap dalam membuat perubahan sosial. Film ini sebagai media komunikasi untuk mendekontruksi bahwa suara perempuan dapat menjadi kekuatan dalam menuntut sebuah kebijakan dan keadilan negara.

Actions (login required)

View Item