Aprilia, Susanti (2025) Gambaran Kadar Feritin Serum Berdasarkan Kebutuhan Transfusi Darah dan Kepatuhan Terapi Kelasi Besi pada Pasien β-thalassemia di RS M. Djamil Padang. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (179kB) |
![]() |
Text (BAB 1 (Pendahuluan))
BAB 1 (Pendahuluan).pdf - Published Version Download (1MB) |
![]() |
Text (BAB Akhir (Penutup/Kesimpulan))
BAB Akhir (Penutup).pdf - Published Version Download (209kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (1MB) |
![]() |
Text (Skripsi full text)
Skripsi Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Penyakit β-thalassemia merupakan penyakit yang terjadi akibat penurunan atau tidak diproduksinya rantai beta globin yang menyebabkan terjadinya anemia hemolitik kronik. Pemberian transfusi darah secara rutin dilakukan untuk mengatasi anemia. Transfusi darah secara terus menerus mengakibatkan terjadinya kelebihan zat besi dalam tubuh yang dapat ditentukan melalui pemeriksaan feritin serum. Terapi kelasi besi perlu diberikan kepada pasien yang membutuhkan transfusi darah untuk mencegah komplikasi zat besi berlebihan. Kepatuhan terapi kelasi besi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kadar feritin serum. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kadar feritin serum berdasarkan kebutuhan transfusi darah dan kepatuhan terapi kelasi besi pada pasien β-thalassemia di RS M. Djamil Padang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 26 sampel. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan menggunakan data rekam medis dan kuesioner Morisky Medication Adherence Scale-8 (MMAS-8). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien β-thalassemia terbanyak berada pada kelompok usia 10-17 tahun (46.2%), mayoritas jenis kelamin adalah perempuan (65.4%), kepatuhan terapi kelasi besi terbanyak adalah kepatuhan rendah (73.1%), kebutuhan transfusi perbulan terbanyak adalah ≤ 4 kantong (84.6%). Berdasarkan tingkat kepatuhan terapi kelasi besi, rerata kadar feritin serum tertinggi yaitu pada pasien yang memiliki tingkat kepatuhan terapi kelasi besi rendah, dengan rata-rata kadar feritin serum 4371.86 ng/mL ± 2130.18 ng/mL. Berdasarkan kebutuhan transfusi darah perbulan, rerata kadar feritin serum tertinggi ditemukan pada pasien dengan kebutuhan transfusi darah >4 kantong perbulan, dengan rerata kadar feritin serum 5079.08 ng/mL ± 3043.47 ng/mL. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, berdasarkan kebutuhan transfusi darah per bulan dan kepatuhan terapi kelasi besi, rerata kadar feritin serum tertinggi pada pasien β-thalassemia adalah pasien yang memiliki kebutuhan transfusi darah per bulan >4 kantong dan kepatuhan terapi kelasi besi rendah.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | dr. Rudy Afriant, Sp.PD KHOM-FINASIM |
Uncontrolled Keywords: | Kadar feritin serum, Terapi kelasi besi, Transfusi darah |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Pendidikan Profesi Dokter |
Depositing User: | S1 Pendidikan Kedokteran |
Date Deposited: | 20 Mar 2025 04:29 |
Last Modified: | 20 Mar 2025 04:29 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/490320 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |