Resistensi Sosial Pedagang Inpres 11 Pasar Raya Padang Terhadap Kebijakan Relokasi Ke Kios Darurat Dl Halaman Balai Kota Padang Pasca Gempa 2009

RAHMADELA, ENDAH (2013) Resistensi Sosial Pedagang Inpres 11 Pasar Raya Padang Terhadap Kebijakan Relokasi Ke Kios Darurat Dl Halaman Balai Kota Padang Pasca Gempa 2009. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ANTROPOLOGI 2013 ENDAH RAHMADELA 0810821001.pdf

Download (6MB)

Abstract

Endah Rahmadela, 0810821001. Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas Padang. Judul Skripsi : Rcsistensi Pedagang Inpres II Tcrhadap Kebijakan Relokasi Ke Kios Darurat Pasca Gempa 2009. Pembimbing I Prof.Dr. Nusyirwan EITendi dan Pembimbing II Drs. Edi Indriza], M.sj. Pedagang Inpres II Pasar Raya Padang salah satu pedagang yang menjadi korban gempa pada tanggal 30 September 2009. Pedagang Inpres II menganggap tempat dan lokasi untuk berdagang merupakan suatu bagian yang penting, serta berdagangan merupakan pekerjaan utama. Sebagai bentuk penyelamatan, pemerintah kota Padang dalam hd ini Dinas Pasar mengeluarkan kebijakan untuk membangun kios-kios darurat yang bertujuan agar para pedagang bisa kembali melakukan aktivitas berdagang. Namun, kebijakan tersebut mendapatkan perlawanan dari para pedagang khususnya pedagang Inpres II Pasar Raya Padang. Hal ini disebabkan karena adanya tidak adanya transparansi dalam pendistribusian kios darurat tersebut, lokasi kios darurat yang tidak strategis sehingga menyulitkan untuk evakuasi seandainya terjadinya gempa, serta tertutupnya akses jual-beli pedagang yang berada disekitar kios darurat tersebut, dan juga apabila pembangunan kembali Inpres II telah selesai dalam kebijakan no 511.2.1323.X/PS-2011, pedagang Inpres 11 harus "membayar", maka dengan adanya pernyataan seperti ini lah pedagang menganggap bahwa kebijakan tersebut tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para pedagang tersebut. Maka ketika pemerintah kota Padang akan melakukan relokasi, para pedagang melakukan resistensi terhadap pemerintah kota Padang. Dengan demikian yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah Seperti apa bentuk-bentuk resistensi yang dilakukan oleh para pedagang Inpres 11? Dan Mengapa para pedagang Inpres II melawan untuk direlokasi ke kios darurat?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk resistensi sosial pedagang Inpres II, dan mendeskripsikan penyebab pedagang Inpres II melakukan resistensi sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Informan dipilih dengan menggunakan teknik purposive dan snowball serta dalam pengumpulan data digunakan teknik observasi serta wawancara bebas dan mendalam. Konseptual yang digunakan dalam penlitian inilah kosep resistensi (perlawanan) dari James C Scott. Dari basil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa bentuk resistensi secara umum dapat dibedakan menjadi atas dua yaitu resistensi keras dan resistensi lunak. Resistensi keras yang seperti dengan melakukan perlawanan dan penyerbuan (Hakhiri dengan bentrok, dan melakukan demonstrasi. Sedangkan resistensi lunak seperti melakukan Dialog dengan anggota DPRD dan pemerintah kota Padang, Lobi dan Hearing dengan anggota DPRD, dan menggalang kekuatan bersama dengan masyarakat Resistensi kuat terjadi karena tidak transparasi pemerintah kota Padang dan pemerintah kota Padang mengingkari janji untuk melakukan dialog sebelum melakukan pemagaran.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Prof. Dr. Nursyinvan Effendi.; Drs Edi Indrizal, M.si..
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Antropologi Sosial
Depositing User: Ms Dian Budiarti
Date Deposited: 20 Feb 2025 08:55
Last Modified: 20 Feb 2025 08:55
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/488758

Actions (login required)

View Item View Item