Handayani, Rachmadani Fitri (2025) Penggunaan Second Account di Instagram (Studi Netnografi Mengenai Praktek Netiket Generasi Z). S1 thesis, Universitas Andalas.
Text (COVER & ABSTRAK)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (253kB) |
|
Text (BAB 1 PENDAHULUAN)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (244kB) |
|
Text (BAB 5 PENUTUP)
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN.pdf - Published Version Download (167kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (224kB) |
|
Text (FULL SKRIPSI)
FULL SKRIPSI.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Penggunaan second account di Instagram sedang menjadi tren yang mendunia saat ini, terutama di kalangan Generasi Z yang mendominasi platform tersebut. Akun ini memungkinkan pengguna untuk berekspresi lebih bebas dibandingkan akun utama yang seringkali digunakan untuk membangun citra. Namun, kebebasan tersebut berpotensi menimbulkan perilaku yang tidak sesuai dengan prinsip netiket. Situasi ini dapat menimbulkan tantangan baru dalam menjaga etika berinteraksi di ruang digital. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas pengguna second account di Instagram dan mengetahui bagaimana penerapan netiket oleh Generasi Z. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode netnografi dan paradigma konstruktivisme. Data dikumpulkan melalui tangkapan layar terhadap aktivitas pengguna, yang kemudian menjadi dokumentasi arsip digital untuk diobservasi. Selain itu data juga diperoleh melalui wawancara untuk mendapatkan gambaran mengenai penerapan netiket pengguna second account. Data yang diperoleh, dianalisis dengan enam tahap netnografi: pemberian label, pencatatan, abstraksi, pengecekan dan perbaikan, generalisasi, serta teoretisasi. Temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas pengguna di second account didorong oleh empat alasan pengguna dalam membuat second account, yaitu anonimitas, membatasi lingkup pertemanan, eskapisme dari citra akun utama, serta kebebasan berekspresi. Alasan tersebut yang kemudian menghasilkan aktivitas pengguna seperti, bebas berekspresi untuk membagikan cerita personal, menyampaikan pendapat, ataupun melakukan interaksi dengan pengikut yang sudah diseleksi. Akan tetapi, anonimitas pada second account dapat menimbulkan online disinhibition effect, yaitu penurunan kontrol diri dalam beraktivitas di media sosial. Penurunan kontrol diri ini yang kemudian mencerminkan dua bentuk aktivitas di media sosial: benign online disinhibition, yaitu aktivitas positif yang mencakup dukungan emosional dan kejujuran, serta toxic online disinhibition, yaitu aktivitas negatif yang mencakup ujaran kebencian dan tindakan agresif. Meskipun sebagian besar pengguna memahami pentingnya netiket, penerapannya sering kali longgar. Kesimpulannya, second account memberikan ruang bagi kebebasan berekspresi, namun kebebasan ini belum sepenuhnya diiringi dengan penerapan netiket yang baik dalam menjaga interaksi yang sesuai dengan prinsip netiket. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukannya penguatan literasi digital di kalangan Generasi Z.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | s1 ilmu komunikasi |
Date Deposited: | 21 Jan 2025 07:32 |
Last Modified: | 21 Jan 2025 07:32 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/486192 |
Actions (login required)
View Item |