Makna Simbolik Tradisi Pasambahan saat Prosesi Maanta Marapulai pada Acara Pernikahan Masyarakat Nagari Koto Tangah Kabupaten Agam

Miftahul, Huda (2024) Makna Simbolik Tradisi Pasambahan saat Prosesi Maanta Marapulai pada Acara Pernikahan Masyarakat Nagari Koto Tangah Kabupaten Agam. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Abstrak_Miftahul Huda.pdf - Published Version

Download (62kB)
[img] Text (BAB 1)
BAB 1_Miftahul Huda.pdf - Published Version

Download (75kB)
[img] Text (BAB 5)
BAB 5_Miftahul Huda.pdf - Published Version

Download (33kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka_Miftahul Huda.pdf - Published Version

Download (60kB)
[img] Text (Skripsi full teks)
Full Skripsi.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Pasambahan merupakan tradisi lisan dan seni komunikasi adat Minangkabau yang dilakukan saat berbagai acara adat,termasuk acara pernikahan. Salah satu prosesi penting dalam pernikahan adat Minangkabau adalah maanta marapulai (mengantar mempelai laki-laki), dimana mempelai laki-laki diantar ke rumah mempelai perempuan (anak daro). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna simbolik dalam tradisi pasambahan dan prosesi maanta marapulai pada acara pernikahan masyarakat di Nagari Koto Tangah, Kabupaten Agam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teori Interaksionalis Simbolik digunakan sebagai landasan teoritis untuk menganalisis makna simbolik yang terdapat dalam tradisi pasambahan dan prosesi maanta marapulai. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam dengan tokoh adat dan pelaku tradisi, serta dokumentasi. Analisis data meliputi identifikasi simbol-simbol dalam prosesi adat, interpretasi makna petatah-petitih, dan pengaitan dengan nilai-nilai budaya Minangkabau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses komunikasi budaya pada tradisi pasambahan dalam prosesi maanta marapulai melibatkan dialog antara pihak tamu (si alek) dan tuan rumah (si pangkalan) yang diwakili oleh juru bicara (juaro pasambahan). Penggunaan tradisi pasambahan merepresentasikan nilai-nilai adat Minangkabau seperti penghormatan, musyawarah, dan kekeluargaan. Petatah-petitih yang diucapkan mengandung makna filosofis yang mencerminkan kearifan lokal masyarakat. Dan pada prosesi maanta marapulai sarat dengan ritual simbolik yang penuh makna, mulai dari menawarkan rokok, cara dan aturan duduk, pembukaan, carano serta isinya, makan bersama, aturan dalam penyusunan hidangan, mampitaruahan marapulai, manganangahkan adat, hingga pamit pulang yang menggambarkan proses penyatuan dua keluarga dalam adat matrilineal Minangkabau. Pasambahan dan simbol-simbol yang digunakan saat prosesi tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi dan prosesi tetapi juga sebagai media pewarisan nilai-nilai budaya Minangkabau dari generasi ke generasi.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Dr. Ernita Arif, SP, M. Si
Uncontrolled Keywords: Komunikasi Budaya, Makna Simbolik, Nagari Koto Tangah Prosesi Maanta Marapulai, Tradisi Pasambahan
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Ilmu Komunikasi
Depositing User: s1 ilmu komunikasi
Date Deposited: 15 Jan 2025 08:46
Last Modified: 15 Jan 2025 08:46
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/485342

Actions (login required)

View Item View Item