MANAJEMEN KOMUNIKASI KRISIS DIVISI MATERI DAN KOMUNIKASI PIMPINAN PEMPROV SUMBAR (Studi Kasus: Penanganan Krisis Demonstrasi Masyarakat Air Bangis)

Havina, Mirsya 'Afra (2024) MANAJEMEN KOMUNIKASI KRISIS DIVISI MATERI DAN KOMUNIKASI PIMPINAN PEMPROV SUMBAR (Studi Kasus: Penanganan Krisis Demonstrasi Masyarakat Air Bangis). S2 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
COVER DAN ABSTRAK - HAVINA MIRSYA 'AFRA.pdf - Published Version

Download (190kB)
[img] Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I PENDAHULUAN - HAVINA MIRSYA 'AFRA.pdf - Published Version

Download (130kB)
[img] Text (BAB VI Penutup)
BAB VI PENUTUP - HAVINA MIRSYA 'AFRA.pdf - Published Version

Download (64kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA - HAVINA MIRSYA 'AFRA.pdf - Published Version

Download (194kB)
[img] Text (Tesis full text)
TESIS - Havina Mirsya Afra - DONE.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis manajemen komunikasi krisis yang dilakukan oleh Divisi Materi dan Komunikasi Pimpinan (Makopim) Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) dan implementasi PermenPANRB No. 29 Tahun 2011 saat menangani demonstrasi masyarakat Air Bangis pada tahun 2023. Penelitian ini mendalami bagaimana proses manajemen komunikasi krisis yang dilakukan oleh divisi Makopim dari awal hingga berakhirnya demonstrasi. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan paradigma konstruktivisme, serta dibantu dengan teori Situational Crisis Communication Theory (SCCT). Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode analisis studi kasus Robert K. Yin. Hasil dari penelitian ini adalah, pertama, manajemen komunikasi krisis yang dilakukan oleh divisi Makopim tidak terlaksana berdasarkan langkah manajemen komunikasi krisis dalam SCCT. Demonstrasi masyarakat Air Bangis bersifat preventable crisis, dibuktikan dengan demonstrasi serupa telah terjadi sebelumnya di Air Bangis, namun tidak terselesaikan dengan baik. Langkah manajemen komunikasi krisis yang dilakukan bersifat reaktif, yaitu hanya menyelesaikan isu yang terlihat di permukaan melalui penyebaran rilis secara berkala. Kedua, lambatnya penanganan krisis di awal terjadinya demonstrasi disebabkan oleh ketidaktahuan Makopim terhadap isu yang dibawa oleh masyarakat Air Bangis. Kondisi ini juga diperparah dengan sulitnya bagian Makopim dalam mendapatkan informasi dari instansi lain terkait isu dalam demonstrasi ini sehingga memperlambat penanangan krisis di awal demonstrasi. Ketiga, PermenPANRB No. 29 tahun 2011 yang dapat dijadikan acuan penanganan krisis hanya dilaksanakan dengan pembuatan rilis dan pemantauan media. Padahal, PermenPANRB No. 29 tahun 2011 telah mengatur langkah-langkah yang dapat diambil dalam menangani sebuah krisis. Namun, dikarenakan berbagai faktor internal, bagian Makopim tidak dapat melaksanakan seluruh langkah yang ada di peraturan tersebut.

Item Type: Thesis (S2)
Supervisors: Dr. Emeraldy Chatra, M.I.Kom
Uncontrolled Keywords: Divisi Materi dan Komunikasi Pimpinan, Demonstrasi Masyarakat Air Bangis, Manajemen Komunikasi Krisis, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Situational Crisis Communication Theory
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S2 Ilmu Komunikasi
Depositing User: s2 ilmu komunikasi
Date Deposited: 07 Nov 2024 04:20
Last Modified: 07 Nov 2024 04:20
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/481719

Actions (login required)

View Item View Item