Minimasi Waste Pada Proses Produksi Tempe Dengan Pendekatan Lean Manufacturing Pada Tempe Azaki Padang

Lathifa, Laila Zahra (2024) Minimasi Waste Pada Proses Produksi Tempe Dengan Pendekatan Lean Manufacturing Pada Tempe Azaki Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.

	Text (COVER dan ABSTRAK) cover dan absrtrak.pdf - Published Version Download (255kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf - Published Version Download (807kB)
	Text (BAB VI) BAB VI_repaired.pdf - Published Version Download (234kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka_repaired.pdf - Published Version Download (255kB)
	Text (Skripsi Full Text) organized (2).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

UKM Tempe Azaki adalah salah satu UKM yang bergerak dalam bidang pangan kedelai di Kota Padang. UKM Tempe Azaki telah memproduksi tempe sebanyak 650 kg dan menghasilkan sekitar 2045 batang tempe per harinya. UKM Tempe Azaki memiliki 8 stasiun kerja dan memiliki gudang bahan baku. Berdasarkan pengamatan selama proses produksi, adanya permasalahan terkait proses produksi yang belum efisien. Hal ini dikarenakan tidak adanya SOP tertulis terkait instruksi kerja, peralatan yang digunakan kurang higienis dan pekerja kurang memperhatikan kondisi suhu ruangan dengan takaran pemberian ragi pada kedelai sehingga mengakibatkan adanya pemborosan dalam kecacatan produk (waste defect) sekitar 9% hingga 15%. Selain itu, adanya aktivitas bolak balik selama proses produksi dan beberapa stasiun kerja memiliki jarak yang cukup jauh sehingga mengakibatkan adanya pemborosan waktu kerja (waste uncessary transportation) dengan persentase maksimal sekitar 28%. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah menganalisis penyebab dari waste yang terjadi selama proses produksi dan mengidentifikasi usulan perbaikan yang dapat mengurangi waste pada UKM Tempe Azaki dengan menggunakan pendekatan Lean Manufacturing menggunakan tools seperti Value Stream Mapping (VSM), Waste Assesment Method (WAM) yang terdiri dari Waste Relatiosnhip Matrix (WRM), Waste Assesment Questionnaire (WAQ), Value Stream Analysis Tools (VALSAT), dan fishbone diagram. Tools lainnya yaitu menggunakan FMEA untuk mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya waste yang dominan. Berdasarkan hasil pengolahan data pada Current Value Stream Mapping (VSM) didapatkan nilai PCE sebesar 84.53%. Berdasarkan hasil pengolahan WRM dan WAQ didapatkan tiga waste tertinggi yaitu waste defect dengan persentase 25.04%, waste transportation dengan persentase 14.41%, dan waste motion dengan persentase 20.48%. Hal ini menunjukkan ketiga waste ini merupakan waste dominan yang diprioritaskan untuk mendapatkan perbaikan secepatnya. Tools Process Activity Mapping (PAM) pada VALSAT merupakan tools yang terpilih yaitu memiliki skor 5.316 dan digunakan untuk mengidentifikasi aktivitas value added dan non value added. Berdasarkan fishbone diagram dan FMEA terdapat faktor penyebab waste yang sering terjadi pada masing-masing waste dominan sehingga didapatkan usulan perbaikan untuk menghilangkan dan meminimasi waste defect, transportation, dan motion. Usulan perbaikan yaitu merancang SOP yang baik dan merancang ulang area produksi. Adanya penerapan SOP pada area kerja ini didapatkan pengurangan lead time produksi sebesar 10.24%. Usulan perbaikan re-layout untuk meminimasi waste transportation dapat mengurangi waktu transportasi sebesar 32.28%. Setelah usulan perbaikan diberikan, dapat digambarkan Future Value Stream Mapping (FVSM) untuk menggambarkan aliran proses produksi. Berdasarkan FVSM didapatkan peningkatan Process Cycle Efficiency (PCE) sebesar 13.61% yaitu dari 84.53% menjadi 98.34%. Kata Kunci: Lean Manufacturing, Process Cycle Efficieny, Tempe, VALSAT, Waste

Actions (login required)

View Item