Jelita Sari, Lusi (2023) Determinan Disfungsi Seksual Pasca Persalinan. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
Text (COVER DAN ABSTRAK)
1. COVER DAN ABSTRAK FIX.pdf - Published Version Download (171kB) |
|
Text (BAB 1 PENDAHULUAN)
2. BAB 1 PENDAHULUAN FIX.pdf - Published Version Download (147kB) |
|
Text (BAB AKHIR KESIMPULAN)
3. BAB AKHIR (KESIMPULAN) FIX.pdf - Published Version Download (32kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
4. DAFTAR PUSTAKA FIX.pdf - Published Version Download (176kB) |
|
Text (TESIS FULL TEXT)
TESIS FULL TEXT LUSI.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Pendahuluan: Tingkat disfungsi seksual setelah melahirkan ditemukan tinggi pada wanita. Hal ini memberikan dampak negatif pada kualitas hidup sehingga diperlukan pemahaman parameter yang menyebabkan gangguan ini. Tujuan: mengetahui determinan disfungsi seksual pasca persalinan. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang menggunakan kuesioner Female Sexual Function Index (FSFI). Penelitian dilakukan di Kota Padang pada bulan April sampai September 2023. Hasil: Terdapat 187 wanita pasca persalinan dalam penelitian ini (121 pervaginam dan 66 sesar). Pada kelompok disfungsi seksual, 66,7% adalah responden pasca persalinan pervaginam dan 33,3% pasca persalinan SC. Sebagian besar pasien disfungsi seksual berusia diatas 35 tahun, multipara, menyusui, memiliki pendidikan tinggi dan pendapatan tinggi, tidak memiliki konflik rumah tangga dengan onset gangguan seksual umumnya terjadi setelah 3 bulan. Pada penelitian ini didapatkan risiko masing-masing determinan untuk mengalami disfungsi seksual pasca persalinan berturut-turut adalah 15,7 kali (OR 15,73; CI 95%: 3,67-67,49) untuk multipara, 6,05 kali (OR 6,05; CI 95% 2,7-13,2) untuk usia >35 tahun, 5,85 kali (OR 5,85; CI 95% 2,18-15,71) untuk menyusui, 3,42 kali (OR 3,42; CI 95% 0,94-12,42) untuk konflik rumah tangga, 1,72 kali (OR 1,72; CI 95% 0,71-4,16) untuk pendapatan rendah, 1,19 kali (OR 1,19; CI 95% 0,58-2,43) untuk pendidikan rendah, dan 1,12 kali (OR 1,121; CI 95% 0,55-2,27) untuk persalinan pervaginam. Analisis bivariat menemukan hubungan signifikan antara usia ibu (p = 0,000), menyusui (p = 0,000) dan paritas (p = 0,000) terhadap disfungsi seksual pasca persalinan. Analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor independen pada kejadian disfungsi seksual pasca persalinan adalah paritas, diikuti oleh usia dan menyusui. Kesimpulan: Usia ibu, menyusui dan paritas merupakan determinan kejadian disfungsi seksual pasca persalinan pervaginam dan sesar dengan pengaruh paling kuat dimiliki oleh paritas
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | dr. H. Aladin, SpOG , Subsp. Obginsos (K), MPH |
Uncontrolled Keywords: | disfungsi seksual, postpartum, usia, paritas, menyusui |
Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
Divisions: | Pascasarjana (S2) |
Depositing User: | s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis |
Date Deposited: | 31 Jul 2024 07:22 |
Last Modified: | 31 Jul 2024 07:22 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/471510 |
Actions (login required)
View Item |