Uci, Salmi (2023) PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN SELIMUT PENGHANGAT DENGAN SUHU 40C DAN 42C TERHADAP KEJADIAN SHIVERING HILANG PASCA SPINAL ANESTESI DI UNIT PERAWATAN PASCA ANESTESI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (cover dan abstrak)
Cover Abstrak_Uci Salmi_2111316014 (1).pdf - Published Version Download (511kB) |
|
Text (Bab 1)
BAB Pendahuluan_Uci Salmi_2111316014.pdf - Published Version Download (227kB) |
|
Text (Bab Penutup)
BAB Akhir_Uci Salmi_2111316014.pdf - Published Version Download (170kB) |
|
Text (Bab Penutup)
BAB Akhir_Uci Salmi_2111316014.pdf - Published Version Download (170kB) |
|
Text (skripsi full text)
Full Text_Uci Salmi_2111316014.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Shivering sering terjadi pasca spinal anestesi yang dapat menimbulkan efek samping yang menyebabkan ketidaknyamanan pada pasien hingga nyeri akibat regangan pada bekas luka operasi dan dapat meningkatkan kebutuhan oksigen dikarenakan peningkatan aktifitas otot. Salah satu pendekatan untuk mengatasi shivering adalah menggunakan warming blankets. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh pemberian selimut penghangat dengan suhu 40C dan 42C terhadap lama kejadian shivering hilang pada pasien pasca spinal anestesi di Unit Perawatan Pasca Anestesi RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian ini menggunakan quasi-experiment post test only with comparison group design, dengan sampel penelitian berjumlah 60 responden dan dipilih secara concecutive sampling yang memenuhi kriteria. Waktu pengumpulan data dilakukan pada Juni 2023 dengan analisis data menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan rerata lama kejadian shivering hilang yang diberikan selimut penghangat 40C dan 42C masing-masing sebesar 20,93 menit dan 14,90 menit. Terdapat pengaruh pemberian selimut penghangat 40C dan 42C terhadap lama kejadian shivering hilang pada pasien pasca spinal anestesi dengan nilai p-value 0,001 (p<0,05). Selimut penghangat 42C dapat mengurangi lama kejadian shivering lebih cepat dibandingkan selimut penghangat 40C. Rumah sakit dapat menetapkan standar operasional prosedur rumah sakit dalam memberikan selimut penghangat yang dapat diberikan pada pasien yang mengalami kejadian shivering.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr.EMIL HURIANI,S.Kp.,MN |
Uncontrolled Keywords: | menggigil, pasca anestesi, selimut penghangat |
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Fakultas Keperawatan |
Depositing User: | Program S1 Keperawatan |
Date Deposited: | 10 Jun 2024 02:26 |
Last Modified: | 10 Jun 2024 02:26 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/470299 |
Actions (login required)
View Item |