Nukti, Miftahul and Ilahi, Fitratul and Khairsyaf, Oea (2019) Faktor Risiko Pasien Primary Open-Angle Glaucoma (POAG) di Poliklinik Mata RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2015-2017. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Abstrak)
ABSTRAK.pdf - Published Version Download (116kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (50kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 6 Kesimpulan)
BAB 6 KESIMPULAN.pdf - Published Version Download (37kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (48kB) | Preview |
|
Text (Full Text)
TUGAS AKHIR ILMIAH UTUH.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Primary Open-Angle Glaucoma (POAG) merupakan glaukoma yang terjadi pada kedua mata dengan sudut bilik mata depan terbuka, tanpa adanya kelainan yang dapat menjadi penyebab. POAG merupakan kasus glaukoma terbanyak yang ditemukan di poliklinik mata RSUP Dr. M. Djamil Padang. POAG dipengaruhi oleh faktor risiko seperti tekanan intraokular, usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, dan kelainan refraksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko pada pasien POAG di poliklinik mata RSUP dr. M. Djamil Padang tahun 2015-2017. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain retrospektif. Sampel pada penelitian ini adalah 82 pasien POAG yang memenuhi kriteria penelitian di poliklinik mata RSUP dr. M. Djamil tahun 2015-2017 yang diambil secara total sampling. Hasil penelitian menunjukkan POAG lebih banyak ditemukan pada tekanan intraokular ≤ 21 mmHg (63,4%) dan 51,2% sampel berusia dibawah 40 tahun, dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak (63,4%). Pasien POAG yang memiliki riwayat keluarga hanya 6 orang (7,3%). Emetropia didapatkan pada banyak pasien (68,3%), dan miopia lebih banyak (20,7%) dibanding jenis ametropia lainnya. Kesimpulan penelitian ini adalah sebagian besar pasien POAG memiliki tekanan intraokular ≤ 21 mmHg. Lebih dari setengah pasien POAG berusia dibawah 40 tahun. Laki-laki lebih banyak menderita POAG. Hampir semua pasien POAG tidak memiliki riwayat keluarga. Sebagian besar pasien emetropia, namun miopia lebih banyak ditemukan daripada jenis ametropia lainnya. Sebagian besar pasien belum mengalami kebutaan akibat POAG. Saran penelitian ini agar dilakukannya skrining kepada masyarakat yang berisiko, sehingga mencegah peningkatan angka kejadian POAG dan kebutaan setiap tahunnya.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | . dr. Fitratul Ilahi, Sp.M(K) |
Subjects: | R Medicine > RE Ophthalmology |
Divisions: | Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | S1 Pendidikan Kedokteran |
Date Deposited: | 18 Jul 2019 16:22 |
Last Modified: | 18 Jul 2019 16:22 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/46850 |
Actions (login required)
View Item |