Sariwati, Siska (2024) Gambaran Kasus Epistaksis di IGD RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode 2018-2022. S1 thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Skripsi cover-abstrak.ncis_watermark.pdf - Published Version Download (249kB) |
|
Text (BAB 1)
BAB1.ncis.pdf - Published Version Download (246kB) |
|
Text (BAB 6)
Skripsi BAB 6.ncis.pdf - Published Version Download (93kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Skripsi Daftar pustaka.ncis_watermark.pdf - Published Version Download (176kB) |
|
Text (Skripsi full text)
Skripsi SISKA SARIWATI_2010311066.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (15MB) | Request a copy |
Abstract
Epistaksis merupakan salah satu kegawatdaruratan yang umum terjadi di bagian THT-KL. Epistaksis biasanya dapat diatasi secara mandiri oleh penderitanya, namun mortalitas dan morbiditas kejadian epistaksis akan meningkat jika terjadi pada anak-anak, orang tua, dan epistaksis yang disertai dengan penyakit sistemik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kasus epistaksis berupa usia, jenis kelamin, faktor risiko, lokasi perdarahan, serta tatalaksana pasien epistaksis di IGD RSUP Dr. M. Djamil Padang periode 2018-2022. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan retrospektif menggunakan data sekunder rekam medis pasien epistaksis tahun 2018-2022 dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Pada periode ini tercatat 329 pasien yang datang dengan keluhan utama epistaksis yang seluruh data didapat memenuhi kriteria inklusi dan kemudian diolah dan selanjutnya ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan kejadian epistaksis paling banyak ditemukan pada rentang usia 56-65 tahun, dengan kasus terbanyak ditemukan pada laki-laki (64,1%). Etiologi dan faktor risiko yang paling sering ditemukan adalah hipertensi (21,9%), dengan lokasi perdarahan paling banyak ditemukan pada bagian anterior (80,5%). Mayoritas pasien epistaksis ditatalaksana dengan penekanan pada bagian dista hidung atau kompresi hidung (26,4%). Epistaksis dapat terjadi pada semua kelompok usia dan dapat terjadi spontan atau merupakan gejala suatu penyakit. Etiologi dan faktor risiko kejadian epistaksis bervariasi berdasarkan kelompok usia sehingga ditatalaksana dengan terapi definitif sesuai dengan penyebab terjadinya epistaksis.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | dr. Dolly Irfancy, Sp. THT-BKL, Subsp.Rino.(K),FICS Dr. Adrial, M.Kes |
Uncontrolled Keywords: | Epistaksis; usia; faktor risiko; tatalaksana |
Subjects: | R Medicine > RF Otorhinolaryngology |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > S1 Kedokteran |
Depositing User: | S1 Pendidikan Kedokteran |
Date Deposited: | 17 May 2024 08:07 |
Last Modified: | 28 Oct 2024 06:46 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/466751 |
Actions (login required)
View Item |