PENGARUH JUMLAH ANGKUTAN BARANG YANG MASUK KE DALAM TERMINAL ANGKUTAN BARANG DI DINAS PERHUBUNGAN KOTA PADANG TERHADAP PAD

RIRIN, RENANDA (2019) PENGARUH JUMLAH ANGKUTAN BARANG YANG MASUK KE DALAM TERMINAL ANGKUTAN BARANG DI DINAS PERHUBUNGAN KOTA PADANG TERHADAP PAD. Diploma thesis, Universitas Andalas.

Preview	Text (Cover) FILE 1 COVER TA.pdf - Published Version Download (76kB) | Preview
Preview	Text (Bab 1 Pendahuluan) FILE 2 BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (83kB) | Preview
Preview	Text (Kesimpulan & Saran) FILE 3 KESIMPULAN & SARAN.pdf - Published Version Download (56kB) | Preview
Preview	Text (Daftar Pustaka) FILE 4 DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (51kB) | Preview
	Text (Tugas Akhir) FILE 5 TUGAS AKHIR FULL.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB)

Abstract

Kota Padang sebagai Ibu Kota Provinsi Sumatera Barat berfungsi sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, pendidikan yang akan berkembang menjadi Kota Metropolitan. Perkembangan ini mengakibatkan timbulnya tuntutan kebutuhan masyarakat seperti sarana dan prasarana pelayanan kota yang semakin meningkat setiap tahunnya. Perkembangan Kota Padang yang semakin meningkat ini membuat Kota Padang semakin padat dengan permasalahan yang cukup kompleks, salah satunya adalah persoalan transportasi. Tingginya laju pertumbuhan kendaraan menyebabkan arus transportasi semakin padat. Semua kendaraan yang ada memerlukan tempat pemberhentian (terminal) yang aman dan tertib serta indah. Hal ini membutuhkan penanganan yang serius dalam pelayanan maupun dari segi personil pelaksana Terminal Angkutan Barang itu sendiri. Untuk memenuhi tuntutan pelayanan masyarakat dibidang Terminal Angkutan Barang, Pemerintah Kota Padang mengeluarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 serta Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2011 tentang Retribusi Terminal. Dalam Perda tersebut disebutkan bahwa penyelengaraan Terminal Angkutan Barang adalah pembangunan pengoperasian dan pemeliharaan tempat Terminal Angkutan Barang yang diawasi oleh Pemerintah Daerah. Adanya penyelengaraan Terminal Angkutan Barang ini tentu sangat membantu pelayanan terhadap masyarakat tentang masalah terminal truk di Kota Padang. Pelayanan yang diberikan dapat berupa pelayanan fisik yang bersifat pribadi sebagai manusia dan pelayanan administratif yang diberikan orang lain selaku anggota. Di samping itu kegunaan terminal angkutan barang ini sebagai pemasukan keuangan daerah yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) agar bisa mensejahterakan kehidupan bermasyarakat. Berdasarkan data yang diperoleh mengenai target dan realisasi penerimaan PAD Kota Padang dari tahun 2013-2017, target penerimaan PAD setiap tahunnya mengalami peningkatan, sedangkan realisasi penerimaan PAD Kota Padang setiap tahunnya berkembang secara fluktuatif. Berikut ini dapat kita perhatikan perkembangan penerimaan realisasi PAD Kota Padang dari tahun 2013-2017: Pada tahun 2013-2017, realisasi penerimaan PAD Kota Padang berturut-turut sebesar 105.75%, 108.5, 96.67%, 87.01%, dan 97.28%. Hal ini menunjukan bahwa target penerimaan PAD Kota Padang mengalami fluktuatif setiap tahunnya. Dari penjelasan target dan realisasi penerimaan PAD di atas, dapat kita simpulkan bahwa rata-rata penerimaan PAD Kota Padang dari tahun 2013-2017 sebesar 99.04%. Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) itu adalah retribusi. Dengan adanya retribusi ini dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan pendapatan anggaran daerah (PAD). Pada Pasal 1 ayat (28) Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 Retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan yang lainnya.

Actions (login required)

View Item