Lora, Anzania (2018) JARGON KULI BANGUNAN DI KOTA PADANG: TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (326kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
BAB I.pdf - Published Version Download (255kB) | Preview |
|
|
Text (Bab V)
BAB V.pdf - Published Version Download (117kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Kepustakaan.pdf - Published Version Download (220kB) | Preview |
|
Text (Full Teks)
Skripsi FUll Lora.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
ABSTRAK Lora Anzania, 2018 “Jargon Kuli Bangunan di Kota Padang: Tinjauan Sosiolinguistik”. Pembimbing I: Dr. Aslinda, M.Hum. pembimbing II: Leni Syafyahya, S.S., M.Hum. Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas andalas. Masalah dalam penelitian ini ialah jargon apa saja yang digunakan oleh kuli bangunan di Kota Padang dan faktor situasional apa yang mempengaruhi penggunaan jargon. Dalam penyediaan data, digunakan metode simak, dengan teknik sadap. Teknik lanjutannya adalah teknik simak bebas libat cakap (SBLC), dan teknik simak libat cakap (SLC), teknik rekam, serta teknik catat. Dalam menganalisis data, digunakan metode padan yaitu metode padan referensial dan metode padan pragmatis. Teknik dasarnya yaitu teknik Pilah Unsur Penentu (PUP), sedangkan teknik lanjutannya adalah teknik hubung banding membedakan (HBB). Dalam penyajian hasil analisis data, metode yang digunakan adalah metode informal. Berdasarkan analisis data, ditemukan bahwa kuli bangunan di Kota Padang menggunakan jargon dalam melakukan pekerjaannya. Jargon-jargon tersebut yaitu:pur, batu katampang dan batu kapasang, kapu, lot, manyandiang, steleang, kalangaia, jelusi, malepoh, plamir, busakayu, sakam basi, sponeang, nat, baksteang, aci, singok, baling-baling, loteang, konsul, hak angin, tumbuk seng, aia busa, mambegol basi, parabuang, bon-bon, malambak kayu, koral, tupai-tupai, manariang, dan manyamek kayu. Adapun penggunaan jargon kuli bangunan di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang dipengaruhi oleh faktor situasional: (1) Bahasa yang digunakan, jargon yang digunakan kuli bangunan ini biasanya menggunakan bahasa daerah Minangkabau dan kadang kala menggunakan bahasa Indonesia. (2) Situasi pembicaraan, dalam melakukan proses pekerjaannya kuli bangunan menggunakan jargon yang sesuai dengan konteks tuturan pembicaraan. Kuli bangunan tidak akan menggunakan kosa kata yang tidak ada hubungannya dengan konteks tuturan pembicaraan. (3) Waktu dan Tempat, dan (4) Pokok Pembicaraan. Kata kunci: Jargon, kuli bangunan, faktor.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Aslinda, M.Hum |
Subjects: | P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Indonesia |
Depositing User: | s1 sastra indonesia |
Date Deposited: | 19 Oct 2018 10:28 |
Last Modified: | 19 Oct 2018 10:28 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/39155 |
Actions (login required)
View Item |