Penerapan Inovasi Sistem Informasi Pemasaran Melalui Electronic Data Capture (EDC) Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Cabang Siteba Padang

WILLY, HAMDANI (2018) Penerapan Inovasi Sistem Informasi Pemasaran Melalui Electronic Data Capture (EDC) Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Cabang Siteba Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.

Preview	Text (Cover) COVER.pdf - Published Version Download (171kB) | Preview
Preview	Text (Bab 1) BAB-I.pdf - Published Version Download (393kB) | Preview
Preview	Text (Bab 5) BAB-V.pdf - Published Version Download (183kB) | Preview
Preview	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (176kB) | Preview
	Text (Tuga Akhir) Tugas Akhir Full Teks.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB)

Abstract

Menurut Hasibuan (2011), Bank berasal dari kata Italia “Banco” yang artinya bangku. Dalam melayani para nasabah bangku inilah yang menjadi penolong dalam kegiatan operasional. Bank termasuk perusahaan industri jasa karena produknya hanya memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. Bank menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Menurut Kasmir (2012), Babylonia telah mengenal operasional dari bank sejak 2000 SM, sistem yang dilakukan dengan meminjamkan emas dan perak yang dikenal sebagai “Temples of Babylon”. Kemudian(500 SM) Yunani mendirikan bank yang dikenal sebagai “Greek Temple”, mereka menerima simpanan dan memungut biaya penyimpananserta meminjamkan kembali kepada masyarakat. Perkembangan yang sangat cepat terjadi di Benua Eropa. Pada saat itu muncul bank-bank swastapertama di Eropa yaitu Bank Vanesia pada tahun 1171, operasinya meliputi penukaran uang dan segala macam kegiatan bank lainnya. Bangsa Eropa yang pada saat itu melakukan penjajahan ke Asia, Afrika dan benua Amerika membawa seluruh aspek ekonomi, politik, idealisme dan perbankan. Indonesia yang tidak luput menjadi negara jajahannya membuat Indonesia mengenal istilah perbankan. Tanggal 10 Oktober 1827 didirikannya bank oleh pemerintah Hindia Belanda. Bank tersebut diberi nama De Javasche Bank yang berada di Batavia (sekarang Jakarta). Bank 2 tersebut bukanlah milik pemerintah, namun semua pimpinannya diangkat oleh pemerintah. Pada tahun 1951 De Javashe Bank berganti nama menjadi Bank Indonesia (BI). Setelah menjadi Bank Indonesia (BI) maka mulailah bermunculan Bank Pemerintah, Bank Swasta, Bank Swasta Nasional Devisa, Bank Swasta Nasional Nondevisa, Bank Campuran, Bank Asing maupun Bank Pembangunan Daerah (BPD). Menurut Hidayat (2012), setiap provinsi di Indonesia memiliki beberapa bank daerahnya masing-masing seperti Bank Sumut, Bank Riau Kepri, Bank DKI, Bank Bali, dan Bank DIY. Satu-satunya bank pembangunan daerah yang di miliki provinsi sumatera barat dalah PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat atau lebih dikenal dengan Bank Nagari yang berfungsi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di Sumatera Barat. Bank Nagari sendiri berpusat langsung di kota Padang. Seluruh fungsi dari setiap bank daerah yaitu sama untuk memajukan daerah asal Bank tersebut. Bank Nagari didirikan pada tanggal 12 Maret 1962 dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat. Pendirian tersebut dipelopori oleh Pemerintah Daerah, tokoh masyarakaat dan pengusaha swasta di Sumatera Barat.Atas dasar pemikiran karena perlunya suatu lembaga keuangan yang secara khusus membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di daerah. Rendahnya total aset yang dimiliki oleh Bank Nagari pada saat ini membuat Bank nagari dituntut untuk melakukan inovasi agar dapat meningkatkan total asetnya. Pemanfaatan sistem informasi memberikan dampak yang signifikan bagi Bank Nagari.

Actions (login required)

View Item