Vona, Riski Ramadani (2018) EFEK EKSTRAK KULIT DAN BIJI BUAH MARKISA MANIS (Passiflora ligularis) YANG DIBERIKAN KEPADA MENCIT PENDERITA DIABETES DAN UJI HISTOPATOLOGI. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (156kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I (Pendahuluan))
BAB I (Pendahuluan).pdf - Published Version Download (447kB) | Preview |
|
|
Text (BAB Akhir (Kesimpulan))
BAB akhir (Kesimpulan).pdf - Published Version Download (34kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (207kB) | Preview |
|
Text (Tugas AKhir Ilmiah Utuh)
Tugas Akhir Ilmiah Utuh.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
Abstract
Dari hasil penelitian kulit dan biji buah markisa manis Passiflora ligularis) telah diketahui mengandung senyawa flavonoid, fenolik, dan triterpenoid. Penelitian ini bertujuan menentukan variasi penambahan ekstrak kulit dan biji buah markisa pada mencit diabetes untuk menurunkan kadar glukosa darah serta mengetahui perubahan gambaran histopatologi pulau langerhans pada mencit diabetes setelah diberi perlakuan. Sebanyak 21 ekor mencit putih jantan dibagi kedalam 7 kelompok, yaitu kelompok normal, kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif (glibenclamide), kelompok ekstrak etanol kulit dan biji buah markisa dosis 0,2 mL/20g BB dan dosis 0,4 mL/20g BB, kelompok ekstrak air panas serbuk kulit dan biji buah markisa dosis 0,26 mL/20g BB dan 0,52 mL/20g BB. Sebelum diberi perlakuan pada masing-masing kelompok, 18 ekor mencit diinduksi dengan aloksan dosis 175 mg/kg BB secara intraperitoneal. Tujuh hari setelah mencit diinduksi aloksan kadar glukosa darah mencit >126 mg/dL. Mencit diabetes diamati pada hari ke 7 dan hari ke 14 setelah diberi perlakuan pada masing-masing kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan kadar glukosa darah terbesar terdapat pada kelompok ekstrak etanol dosis 0,4 mL/20g BB dan kelompok ekstrak air panas dosis 0,52 mL/20g BB dengan persentase penurunan kadar glukosa darah sebesar 80,12% dan 76,92%. Pada uji histopatologi, dengan menggunakan metode hematoksilin dan eosin menunjukkan bahwa morfologi pulau langerhans dari dua kelompok perlakuan tersebut mendekati morfologi pulau langerhans kelompok normal. Kata Kunci: Passiflora lig¬ularis, aloksan, diabetes, histopatologi
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Marniati Salim, M.S |
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia |
Depositing User: | s1 kimia kimia |
Date Deposited: | 18 Jul 2018 11:37 |
Last Modified: | 18 Jul 2018 11:37 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/35211 |
Actions (login required)
View Item |