KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MENUNJANG KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ANAK (Studi Fenomenologi pada Keluarga Anak Berprestasi di SMP Negeri 1 Padang)

Syafira, Natasya (2023) KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MENUNJANG KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ANAK (Studi Fenomenologi pada Keluarga Anak Berprestasi di SMP Negeri 1 Padang). Masters thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (586kB)
	Text (BAB I Pendahuluan) BAB I.pdf - Published Version Download (749kB)
	Text (BAB 5 Penutup) BAB Akhir.pdf - Published Version Download (375kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (523kB)
	Text (Tesis Full Teks) Full Teks_Syafira Natasya_Tesis.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (7MB)

Abstract

Komunikasi keluarga memiliki kontribusi besar dalam menunjang berbagai potensi diri anak, termasuk keterampilan berpikir tingkat tinggi. Untuk itu kita perlu mencari tahu kepada keluarga yang sudah menerapkan komunikasi dalam menunjang keterampilan berpikir tingkat tinggi pada anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman, konsep-konsep yang dimunculkan, dan makna-makna dari komunikasi keluarga dalam menunjang keterampilan berpikir tingkat tinggi pada anak berprestasi di SMP Negeri 1 Padang. Penelitian ini menggunakan teori fenomenologi Edmund Husserl dan metode kualitatif pendekatan fenomenologi dengan paradigma konstruktivisme. Hasil penelitian menunjukkan pengalaman komunikasi keluarga dalam menunjang keterampilan berpikir tingkat tinggi pada anak berprestasi di SMP Negeri 1 Padang terdapat diskusi yang terbuka dan kolaboratif dengan anak dalam mendorong kemampuan bernalar pada anak, bercerita dengan anak terkait cerita-cerita yang mengundang rasa iba dalam mengembangkan pemikiran reflektif pada anak, komunikasi dengan menunjukkan empati dalam membangun kelekatan batin yang kuat dengan anak, mengomunikasikan batasan yang terarah dalam membangun kemampuan analisis dan evaluasi kritis pada anak, memberi rasa nyaman saat berkomunikasi dalam membangun bonding yang kokoh antara orang tua dan anak, banyak mendengarkan cerita anak dengan penuh perhatian dalam mendorong kemampuan anak mengemukakan pendapat, bincang sebelum tidur dan saat berangkat ke sekolah dalam mengasah pemikiran kreatif pada anak, dan deep talk yang interaktif dalam membuka pemikiran alternatif dan solusi inovatif pada anak. Kemudian konsep-konsep dari pengalaman tersebut yaitu komunikasi ‘nonstop’ antara orang tua dan anak dalam menunjang keterampilan berpikir tingkat tinggi pada anak, motivasi berorientasi pada pengembangan diri dalam menunjang keterampilan berpikir tingkat tinggi pada anak, dan perilaku komunikasi yang kolaboratif dalam menunjang keterampilan berpikir tingkat tinggi pada anak. Adapun makna esensial dari pengalaman tersebut yaitu komunikasi keluarga itu harus mampu merangsang anak berpikir reflektif dan kritis, komunikasi keluarga itu harus mampu mengapresiasi kreativitas dan pencapaian anak, dan komunikasi keluarga itu harus mampu mendukung anak dalam mengatasi masalah.

Actions (login required)

View Item