Eksistensi Komunitas Literasi Baca Tulis di Era Digital (Studi Fenomenologi Komunikasi Kelompok Ruang Baca Rimba Bulan Kota Padang Panjang)

Padna, Riri Maryosel (2023) Eksistensi Komunitas Literasi Baca Tulis di Era Digital (Studi Fenomenologi Komunikasi Kelompok Ruang Baca Rimba Bulan Kota Padang Panjang). Diploma thesis, Universitas Andalas.

	Text (cover dan abstrak) cover n abstrak.pdf - Published Version Download (235kB)
	Text (BAB 1) BAB 1 eskri.pdf - Published Version Download (396kB)
	Text (BAB 5 Kesimpulan) BAB 5(1).pdf - Published Version Download (178kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA(4).pdf - Published Version Download (195kB)
	Text (Skripsi Full) SKRIPSI-RIRI MARYOSEL PADNA OK ACC 1.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Adanya perkembangan media komunikasi menuju digital sangat mempengaruhi dunia literasi. Salah satu komunitas literasi berbasis baca tulis seperti Ruang Baca Rimba Bulan di Kota Padang Panjang harus mampu memanfaatkan media digital sebagai ajang eksistensi mereka. Eksistensi tersebut dapat terwujud melalui komunikasi kelompok dalam mengelola dan mengembangkan Taman Baca Masyarakat (TBM) oleh masing-masing pengurus. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi dan menggunakan paradigma konstruktivisme. Pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai pengurus komunitas, pengamatan dan dokumentasi media sosial. Adapun teori yang digunakan adalah teori fenomenologi oleh Edmund Husserl dan teori Kelompok Bonafide. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi kelompok dalam upaya eksistensi di era digital oleh pengurus Ruang Baca Rimba Bulan diperoleh beberapa proses yaitu pembentukan dan filosofi TBM, pengelolaan TBM secara kelompok, dan pengembangan TBM secara individu. Media eksistensi yang dilakukan pengurus melalui pelayanan prima, program literasi kreatif, dan publikasi media sosial. Berdasarkan pengalaman dan karakter dalam komunikasi kelompok tersebut pengurus Ruang Baca Rimba Bulan merasa bangga dan senang menjadi relawan literasi dengan komunitas yang dapat meningkatkan potensi diri, dan memupuk rasa saling membutuhkan, serta pentingnya relasi dalam literasi. Namun dalam upaya tersebut terdapat hambatan seperti terdampak pandemi COVID-19, kesibukan pengurus, dan dana yang terbatas.

Actions (login required)

View Item