Friade, Fauzi (2016) PEMAKNAAN NOVEL “AKU TIDAK MEMBELI CINTAMU” KARYA DESNI INTAN SURI (Tinjauan Semiotik). Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Abstrak)
ABSTRAK.pdf - Published Version Download (128kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (305kB) | Preview |
|
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Download (133kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (203kB) | Preview |
|
Text (Skripsi full text)
FULL ADE.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Novel Aku Tidak Membeli Cintamu merupakan refleksi dari fenomena budaya yang ada di Minangkabau yakni tradisi uang jamputan yang ada di Padang Pariaman. Penelitian ini menjelaskan tentang penolakan dan pengingkaran tokoh Suci dan tokoh Razak terhadap tradisi uang jamputan yang berlaku dikeluarganya, kririkan tokoh Nursiah dan tokoh Anisa terhadap laki-laki Minang di Pariaman.melalui ungkapan berupa kalimat-kalimat yang merupakan penanda dan dilanjutkan dengan menjelaskan konsep dibalik kalimat-kalimat sebagai petanda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Langkah kerja dalam penelitian ini dengan membaca dan memahami objek serta mengumpulkan data yang berhubungan dengan objek penelitian. Analisis data dilakukan dengan cara sebagai beriku: 1) membaca dan memahami novel Aku Tidak Membeli Cintamu secara keseluruhan, 2) pengklasifikasi data dengan mengkategorikan data berdasarkan dikotomi tanda yaitu penanda (signifier) dan petanda (signified) sebagai bentuk semiotik Ferdinand de Saussure. 3) Untuk analisis data penulis menggunakan metode pembacaan (analisis) secara semiotik. 4) Merumuskan hasil dan kesimpulan penelitian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penolakan, pengingkaran dan kritik tokoh Suci, Razak, Nursiah dan Anisa terhadap tradisibajapuik atau menyediakanuang jamputan dalam pernikahan di Pariaman. tokoh Suci, Nursiah dan Anisa mengkritik terhadap peran dan fungsi laki-laki minang di Pariaman sebagai seorang mamak dan Sumandosecara semiotik merupakan bentuk kritik dari pengarang sebagai salah seorang dari anggota komunitas masyarakat Minangkabau terhadap tradisi uang jamputan di Padang Pariaman.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania Z Bibliography. Library Science. Information Resources > Z004 Books. Writing. Paleography |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Daerah |
Depositing User: | s1 sastra minang |
Date Deposited: | 29 Jul 2016 04:01 |
Last Modified: | 29 Jul 2016 04:01 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/13344 |
Actions (login required)
View Item |