Putri, Amanda (2016) Karakteristik Pasien Miopia di Poliklinik Mata RSUP. Dr. M. Djamil Padang tahun 2015. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Abstrak)
ABSTRAK .pdf - Published Version Download (227kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I (Pendahuluan))
BAB I (Pendahuluan).pdf - Published Version Download (52kB) | Preview |
|
|
Text (Bab VI (Penutup))
BAB akhir (Penutup).pdf - Published Version Download (140kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (174kB) | Preview |
|
Text (Skripsi fulltext)
Skripsi fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Miopia adalah kelainan mata yang tersering di seluruh dunia. Komplikasi pada retina penderita miopia dapat menyebabkan kebutaan. Miopia tinggi dan miopia anisometropia juga dapat menyebabkan ambliopia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien miopia di poliklinik Mata RSUP. Dr. M. Djamil Padang tahun 2015. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode total sampling dan menggunakan data sekunder dari rekam medis. Subjek penelitian adalah pasien dengan mata yang didiagnosis miopia yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, yaitu sebanyak 67 pasien dan 124 mata. Seluruh variabel dianalisis secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan pasien miopia terbanyak berada pada kelompok umur 10-19 tahun (34,3%), dengan mayoritas perempuan (67,8%). Sebagian besar pasien miopia merupakan pelajar (55,2%), dan tingkat pendidikan terbanyak ialah SMA (31,3%). Pandangan kabur adalah manifestasi klinik terbanyak (82,1%). Miopia rendah merupakan mayoritas kasus pada kedua mata (57,2%). Sebagian besar kasus merupakan isometropia (88,1%). Visus pasien miopia sebelum koreksi yang terbanyak ialah ≥3/60–6/60 (29,0%), dan visus terbanyak setelah koreksi adalah 6/6 (51,6%). Komplikasi fundus ditemukan pada 21 mata (16,9%) dengan tigroid fundus sebagai jenis komplikasi yang terbanyak (47,4%). Visus pasien miopia setelah koreksi pada kategori <6/6 paling banyak disebabkan oleh ambliopia (61,7%). Terapi yang terbanyak diberikan adalah kacamata (85,1%). Sebagian besar pasien datang berkunjung 1 kali pada tahun 2015. Saran penelitian ini adalah agar masyarakat dapat memeriksakan matanya sedini mungkin dan secara berkala untuk mendeteksi terjadinya miopia dan mencegah ambliopia. Kata kunci: Miopia, visus, komplikasi
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RE Ophthalmology |
Divisions: | Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | s1 pendidikan kedokteran |
Date Deposited: | 08 Jun 2016 03:54 |
Last Modified: | 08 Jun 2016 03:54 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/10344 |
Actions (login required)
View Item |