AJARAN RASO JO PARESO DALAM LIRIK LAGU MINANG YANG DINYANYIKAN OLEH ODY MALIK Sebuah Analisis Sosiologi Sastra

Yuliandani, Fadli (2021) AJARAN RASO JO PARESO DALAM LIRIK LAGU MINANG YANG DINYANYIKAN OLEH ODY MALIK Sebuah Analisis Sosiologi Sastra. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version

Download (145kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 1)
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (207kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab Akhir)
BAB IV Penutup.pdf - Published Version

Download (153kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (31kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Full)
SKRIPSI FULTEXT.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (619kB)

Abstract

ABSTRAK AJARAN RASO JO PARESO DALAM LIRIK LAGU MINANG YANG DINYANYIKAN OLEH ODY MALIK Oleh: Fadli Yuliandani Lagu-lagu Minang merupakan ungkapan perasaan dan pemikiran seniman Minang yang dituangkan ke dalam bentuk musik dan lagu yang mengandung nilai-nilai dan menggambarkan kondisi realitas yang terjadi di masyarakat, serta proses aktualisasi nilai-nilai yang terkandung dalam adat Minangkabau, termasuk ajaran raso jo pareso. Penelitian ini dilakukan untukmengetahui ajaran raso jo pareso dalam lirik lagu Minang yang dinyanyikan oleh Ody Malik yang dalam album Doakan Ayah Barasaki. Teori yang digunakan untuk membahas dan menganalisis ajaran raso jo pareso yang terkandung dalam lirik lagu ini adalah teori sosiologi sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sastra yang berfokus kepada pembacaan tekstual. Data disajikan secara deskriptif, yaitu dengan cara menjelaskan danmemecahkan masalah yang ada berdasarkan analisis data hingga memperoleh kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lirik lagu Pasan Rang Tuo dan Tenggang Manenggang yang dnyanyikan oleh Ody Malik, jelas menegaskan kepada kita, khususnya generasi muda. Untuk tidak menaruh dendam kepada siapapun. Sebab, dengan saling memaafkan, setidaknya satu perkara bisa diselesaikan. Karena intisari dari adat adalah “raso jo pareso” rasa takut kepada Allah, rasa malu, dan sopan terhadap sesama manusia, segan menyegani, tenggang rasa dan saling menghargai diantara sesama anggota mayarakat. Dari rasa malu timbul rasa sopan. Rasa inilah sebagai perekat dan mengikat dengan erat ditengah masyarakat dalam kehidupan semenjak fase taratak sampai fase nagari. Rasa mambuahkan malu dan takut berbuahkan budi. Kata Kunci: Ajaran, Raso jo Pareso, Sosiologi Sastra, Minangkabau

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: P Language and Literature > PN Literature (General)
Depositing User: s1 sastra minang
Date Deposited: 04 Oct 2021 06:43
Last Modified: 04 Oct 2021 06:43
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/92350

Actions (login required)

View Item View Item