PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BAYAM HIJAU (AMARANTHUS TRICOLOR) DAN DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) PADA TIKUS BUNTING EKSPERIMENTAL TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN DAN BERAT BADAN LAHIR

Ayu, Jani Puspitasari (2020) PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BAYAM HIJAU (AMARANTHUS TRICOLOR) DAN DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) PADA TIKUS BUNTING EKSPERIMENTAL TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN DAN BERAT BADAN LAHIR. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
coverdanabstrak.pdf - Published Version

Download (194kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I (Pendahuluan).pdf

Download (466kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BABakhir(penutupkesimpulan).pdf

Download (184kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA .pdf

Download (573kB) | Preview
[img] Text (Tesis full text)
Tesis Ayu Lengkap 1x.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)

Abstract

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BAYAM HIJAU (AMARANTHUS TRICOLOR) DAN DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) PADA TIKUS BUNTING EKSPERIMENTAL TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN DAN BERAT BADAN LAHIR AYU JANI PUSPITASARI Ibu hamil membutuhkan nutrisi yang cukup untuk menjaga kesehatan ibu, perkembangan janin, dan persiapan laktasi. Nutrisi yang tidak terpenuhi menjadi salah satu penyebab anemia pada ibu hamil. Anemia pada ibu hamil di Indonesia terutama disebabkan kekurangan zat besi. Ibu hamil dengan anemia dapat berisiko melahirkan berat badan lahir rendah (BBLR). Salah satu bentuk fortifikasi kebutuhan zat besi dapat dilakukan dengan mengonsumsi sayuran berwarna hijau diantaranya bayam (Amaranthus tricolor) dan daun kelor (Moringa Oleifera). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bayam hijau dan daun kelor pada tikus bunting eksperimental terhadap kadar hemoglobin dan berat badan lahir. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan posttest only control group design terhadap 18 ekor tikus bunting yang dibagi atas 3 kelompok (kelompok 1: kontrol, kelompok 2: perlakuan dengan pemberian ekstrak bayam hijau, kelompok 3: perlakuan dengan pemberian ekstrak daun kelor) dengan dosis 396 mg/200gbb selama 17 hari. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia Bahan Alam Fakultas Farmasi, animal house Laboratorium Biomedik dan Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Uji satistik dengan one way ANOVA, kemaknaan ditentukan jika p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar hemoglobin (g/dL) pada kelompok kontrol: 8,81±0,55, perlakuan 1: 11,45±0,48, dan perlakuan 2: 12,03±0,47. Rerata berat badan lahir (g) pada kelompok kontrol: 2,95±0,09, perlakuan 1: 3,06±0,29, dan perlakuan 2: 2,94±0,59. Terdapat pengaruh pemberian ekstrak bayam hijau dan daun kelor pada tikus bunting eksperimental terhadap kadar hemoglobin dengan nilai p=0,00 (p<0,05) dan tidak terdapat pengaruh terhadap berat badan lahir (p=0,832). Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh pemberian ekstrak bayam hijau dan daun kelor terhadap kadar hemoglobin dan tidak terdapat pengaruh ekstrak bayam hijau dan daun kelor terhadap berat badan lahir. Kata Kunci : Anemia, Ekstrak bayam hijau, Ekstrak daun kelor, Tikus bunting

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Dr. dr. Efrida, SpPK(K), M.Kes
Subjects: R Medicine > RG Gynecology and obstetrics
R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: S2 Kebidanan kebidanan
Date Deposited: 04 Mar 2021 04:50
Last Modified: 04 Mar 2021 04:50
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/73229

Actions (login required)

View Item View Item