Hubungan Pengetahuan dengan Stigma Depresi di Kalangan Mahasiswa Keperawatan Universitas Andalas Tahun 2025

Fatma, Yulia Putri (2025) Hubungan Pengetahuan dengan Stigma Depresi di Kalangan Mahasiswa Keperawatan Universitas Andalas Tahun 2025. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (cover&abstrak) cover & abstrak.pdf - Published Version Download (284kB)
	Text (bab 1) BAB 1.pdf - Published Version Download (247kB)
	Text (bab 7) BAB 7 PENUTUP.pdf - Published Version Download (142kB)
	Text (daftar pustaka) DAPUS.pdf - Published Version Download (273kB)
	Text (skripsi fulltext) Skripsi_2111317003_Fatma Yulia Putri.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Depresi merupakan salah satu kondisi kesehatan mental yang banyak dialami oleh mahasiswa keperawatan. Akan tetapi, stigma yang melekat pada depresi sering kali menghalangi mahasiswa untuk mencari bantuan profesional, salah satu faktor yang memengaruhi stigma adalah pengetahuan. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan stigma depresi di kalangan mahasiswa keperawatan Universitas Andalas tahun 2025. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif analitik deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 244 sampel mahasiswa keperawatan tingkat 1 – 3 dipilih dengan metode random sampling. Pengetahuan tentang depresi diukur menggunakan kuesioner ADKQ-15 item, sedangkan stigma depresi diukur menggunakan DSS-18 item. Data dianalisis menggunakan uji Spearmen untuk mengetahui hubungan, kekuatan, dan arah antar variabel yang dianalisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa rerata pengetahuan responden sebesar 12,70 (SD = 2,680; min-max = 7-20), sedangkan stigma depresi sebesar 49,67 (SD = 7,364; min-max = 28-65). Terdapat hubungan negatif signifikan dan kekuatan sedang antara pengetahuan dengan stigma depresi (r = -0,376, p = 0,000), semakin tinggi pengetahuan maka semakin rendah stigma depresi yang dirasakan. Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan fakultas keperawatan dapat mengaktifkan peran BK (Bimbingan Konseling) dengan mengadakan skrining secara berkala untuk mendeteksi mahasiswa yang mengalami tanda dan gejala depresi. Selain itu, BK (Bimbingan Konseling) juga diharapkan dapat mengadakan sosialisasi secara berkala tentang depresi untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang depresi.

Actions (login required)

View Item