Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Perilaku Bullying Pada Remaja Di Smp Negeri 18 Kota Padang

Finatri, Handayani (2025) Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Perilaku Bullying Pada Remaja Di Smp Negeri 18 Kota Padang. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (186kB)
	Text (BAB I Pendahuluan) BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (127kB)
	Text (BAB Akhir (Kesimpulan)) BAB AKHIR KESIMPULAN.pdf - Published Version Download (88kB)
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (198kB)
	Text (Skripsi Full Text) SKRIPSI FINATRI HANDAYANI.pdf - Published Version Download (5MB)

Abstract

Bullying di kalangan remaja menjadi masalah global yang berdampak serius pada kesehatan mental dan perkembangan sosial. Kecerdasan emosional diduga berperan dalam menurunkan perilaku ini, namun hasil penelitian sebelumnya masih bervariasi. Inkonsistensi ini menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kecerdasan emosional dengan perilaku bullying pada remaja di SMP Negeri 18 Kota Padang. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 18 Kota Padang dengan jumlah sampel 278 remaja yang diambil menggunakan teknik pengambilan sampel stratified random sampling. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2024 hingga Februari 2025. Instrumen yang digunakan adalah Trait Emotional Intelligence Questionnaire – Short Form (TEIQue – SF) untuk mengukur kecerdasan emosional dan Olweus Bully/Victim Questionnaire (OBVQ) untuk mengukur perilaku bullying. Data diolah menggunakan analisis statistik Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 51,8% remaja memiliki kecerdasan emosional rendah dan sebanyak 48,9% remaja memiliki perilaku bullying sedang. Hasil uji statistik menunjukkan hubungan signifikan antara kecerdasan emosional dan perilaku bullying pada remaja dengan p-value = 0,000 (p<0,05). Diharapkan melalui penelitian ini mendorong sekolah melakukan edukasi mengenai regulasi emosi. Edukasi komunikasi empatik dan positif diperlukan untuk mengatasi bullying verbal, sehingga tercipta lingkungan sekolah yang aman dan harmonis.

Actions (login required)

View Item