Muhamad, Iffansah (2018) IMPOLITENESS STRATEGIES USED BY THE MAIN CHARACTER, PATRICK KENZIE IN GONE BABY GONE MOVIE. Diploma thesis, Univeritas Andalas.
|
Text (COVER & ABSTRAK)
COVER & ABSTRAK.pdf - Published Version Download (75kB) | Preview |
|
|
Text (CHAPTER I)
CHAPTER I.pdf - Published Version Download (182kB) | Preview |
|
|
Text (CHAPTER IV)
CHAPTER IV.pdf - Published Version Download (113kB) | Preview |
|
|
Text (BIBLIOGRAPHY)
BIBLIOGRAPHY.pdf - Published Version Download (166kB) | Preview |
|
Text (THESIS FULL)
Skripsi Full - Muhamad Iffansah.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Strategi ketidaksantunan yang digunakan oleh pemeran utama, Patrick Kenzie di dalam film Gone Baby Gone dibahas dalam penelitian ini, bertujuan untuk mengidentifikasi strategi ketidaksantunan yang digunakan oleh pemeran utama didalam percakapan. Data diambil berdasarkan kriteria ketidaksantunan yang dikemukakan oleh Culpeper (1996). Data dianalisis dengan mengidentifikasi masing-masing bentuk strategi ketidaksantunan yang ditemukan di dalam film dan ditentukan dengan menggunakan konteks. Hasil analisis disajikan dalam bentuk secara deskriptif yang didukung oleh table. Setelah menganalisis data, ditemukan empat jenis ketidaksantunan, yaitu (a) ketidaksantunan secara langsung (bald on record impoliteness) muncul sebanyak tiga kali, (b) ketidaksantunan positif (positive impoliteness) muncul sebanyak dua belas kali, (c) ketidaksantunan negatif (negative impoliteness) muncul sebanyak lima kali, dan (d) ketidaksantunan semu (mock impoliteness) muncul sebanyak satu kali. Berdasarkan empat jenis ketidaksantunan ini, ketidaksantunan positif paling sering muncul diantara ketidaksantunan lainnya yaitu sebanyak dua belas kali. Hal ini menunjukan bahwa pemeran utama dalam film Gone Baby Gone sering menggunakan strategi ketidaksantunan positif untuk merusak wajah positif dari lawan bicara di dalam percakapan. Strategi ketidaksantunan yang tidak ditemukan di semua data adalah withhold impoliteness. ini terjadi karena pemeran utama mempunyai wewenang paling besar sebagai seorang detektif, apalagi saat menginterogasi tersangka. Tidak ada tuntutan baginya berlaku sopan saat bertugas. Keyword: tuturan, ketidaksantunan, strategi ketidaksantunan, konteks.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Ike Revita, M.Hum |
Subjects: | P Language and Literature > PR English literature |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Inggris |
Depositing User: | s1 sastra inggris |
Date Deposited: | 26 Jul 2018 12:08 |
Last Modified: | 26 Jul 2018 12:08 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/36464 |
Actions (login required)
View Item |