Wahyu, Ikhsan (2017) MINIMASI WAKTU PENYEDIAAN STATUS REKAM MEDIS PADA INSTALASI REKAM MEDIS RSUP DR. M. DJAMIL. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
1 Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (65kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I PENDAHULUAN)
2 Bab I.pdf - Published Version Download (88kB) | Preview |
|
|
Text (BAB PENUTUP)
3 Bab Akhir.pdf - Published Version Download (29kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
4 Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (33kB) | Preview |
|
Text (TUGAS AKHIR FULL TEXT)
5 Full Tugas Akhir.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Survei yang dilakukan pada instalasi rawat jalan RSUP Dr. M. Djamil menunjukkan bahwa terdapat dua indikator mutu instalasi rawat jalan yang belum mencapai target yaitu waktu tunggu dan kepuasan pasien. Nilai dari indikator waktu tunggu sebesar 94,99 menit sedangkan standar yang ditetapkan rumah sakit yaitu ≤ 45 menit. Indikator kedua yaitu kepuasan pasien yang pencapaian 52,03% sedangkan target pencapaian 90%. Salah satu penyebab lamanya waktu tunggu pasien adalah lamanya waktu penerimaan status dari instalasi rekam medis. Waktu penyediaan status rekam medis dikenal dengan istilah response time. Persentase waktu penyediaan status pada instalasi rekam medis yang mencapai standar 30 menit pada bulan Januari, Februari, dan Maret berturut-turut adalah 18,97%, 18,85%, dan 18,63%. Permasalahan waktu tersebut diselesaiakan dengan metode lean hospital. Penggunaan lean hospital diharapkan mampu menghilangkan atau meminimasi aktivitas yang tergolong pemborosan agar proses penyediaan rekam medis lebih efisien. Tools yang digunakan pada metode ini terdiri dari Value Stream Mapping (VSM), Value Added Assesment (VAA), fishbone diagram, dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa rata-rata penyediaan rekam medis untuk satu pasien yaitu selama 50 menit 54 detik. Berdasarkan seven healthcare waste, terdapat enam kategori pemborosan sepanjang proses yaitu waiting time, transportation, over processing, motion, inventory, dan defect product. Selain itu, terdapat 17 resiko kegagalan yang terjadi pada proses penyedian status rekam medis.. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat 18 aktivitas pada proses penyediaan status rekam medis yang terdiri dari 12 aktivitas value added (VA), 6 aktivitas non value added but necessary (NNVA) dan tidak ada aktivitas non value added (VA). Aktivitas VA memiliki persentase sebesar 35,06% sedangkan aktivitas NNVA memiliki persentase sebesar 64,94% dari rata-rata waktu. Rekomendasi perbaikan yang dapat dilakukan untuk meminimasi waktu penyediaan status pada instalasi rekam medis yaitu dengan mengubah tata letak ruangan ekspedisi, pembagian kerja dan pengaturan alur baru pada karyawan ekspedisi, menggunakan QR Code pada status rekam medis, memperbaiki tata letak ruang penyimpanan, dan pengembangan aplikasi cetak tracer. Proses penyediaan status setelah dilakukannya perbaikan sesuai rekomendasi membutuhkan waktu 29 menit 28 detik. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui bahwa terjadi peningkatan sebesar 42%. Kata Kunci: instalasi rekam medis, lean hospital dan waktu penyediaan status
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Ir. Insannul Kamil, M.Eng, Ph.D, IPM |
Subjects: | T Technology > TS Manufactures |
Divisions: | Fakultas Teknik > Industri |
Depositing User: | S1 Teknik Industri |
Date Deposited: | 24 Oct 2017 11:31 |
Last Modified: | 24 Oct 2017 11:31 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/30464 |
Actions (login required)
View Item |