Gambaran Fungsi Paru pada Mahasiswa dan Relawan Laboratorium dengan dan Tanpa Riwayat COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Tahun 2021

Zalva, Indira Dhiaulhaq (2023) Gambaran Fungsi Paru pada Mahasiswa dan Relawan Laboratorium dengan dan Tanpa Riwayat COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Tahun 2021. Diploma thesis, Universitas Andalas.

	Text (COVER dan ABSTRAK) COVER dan ABSTRAK.pdf - Published Version Download (795kB)
	Text (BAB 1 PENDAHULUAN) BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (50kB)
	Text (BAB 6 PENUTUP) BAB 6 PENUTUP.pdf - Published Version Download (144kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (289kB)
	Text (SKRIPSI FULL TEXT) SKRIPSI FULL TEXT.pdf - Published Version Download (2MB)

Abstract

Selama dua tahun terakhir, pandemi COVID-19 telat menginfeksi banyak individu di seluruh dunia. Indonesia menjadi salah satu negara yang terinfeksi. Virus ini utamanya menginfeksi organ pernapasan. Beberapa dari penyintas melaporkan mengalami gejala menetap setelah dinyatakan sembuh dari COVID-19 bahkan ada yang mengalami hal tersebut hingga berbulan-bulan. Gejala menetap ini juga bisa disebut dengan long COVID-19. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran fungsi paru pada mahasiswa dan relawan laboratorium dengan dan tanpa riwayat COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross sectional dan dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Jumlah sampel adalah 43 responden penyintas COVID-19 dan 53 responden bukan penyintas COVID-19 dari mahasiswa dan relawan laboratorium di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Kesimpulan dan saran dari penelitian ini adalah subjek penelitian dengan riwayat COVID-19 lebih banyak berjenis kelamin laki-laki, dengan usia rata-rata pada penyintas lebih tua, dan tinggi badan kedua kelompok hampir sama. Sebagian besar penyintas dan bukan penyintas COVID-19 memiliki fungsi paru dalam kategori normal. Hampir satu per sepuluh penyintas COVID-19 memiliki kelainan obstruktif. Kelainan restriktif ditemukan pada kedua kelompok, dan lebih banyak pada bukan penyintas COVID-19 sebanyak 11,3%.

Actions (login required)

View Item