HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN TERGLIKASI DENGAN FENOTIP POLYCYSTIC OVARY SYNDROME DAN SINDROMA METABOLIK

Revivo, Rinda Pratama (2021) HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN TERGLIKASI DENGAN FENOTIP POLYCYSTIC OVARY SYNDROME DAN SINDROMA METABOLIK. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (112kB)
[img] Text (BAB 1 (Pendahuluan))
BAB 1 (Pendahuluan).pdf - Published Version

Download (129kB)
[img] Text (BAB Akhir (Kesimpulan dan Saran))
BAB Akhir (Kesimpulan dan Saran).pdf - Published Version

Download (56kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (153kB)
[img] Text (Tugas Akhir Ilmiah Utuh)
Tugas Akhir Ilmiah Utuh.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) merupakan salah satu gangguan endokrin yang menyebabkan oligo-anovulasi, tanda klinis dan biokimia hiperandrogen dan tanda morfologi khusus ovarium pada pemeriksaan ultrasonografi yang umum pada wanita usia reproduksi. Kondisi resistensi insulin dan hiperandorgenisme disertai dengan hipertensi dan obesitas dapat mengakibatkan timbulnya dislipidemia yang dapat memenuhi kriteria diagnostik untuk sindroma metabolik. American Diabetes Association menyetujui pemeriksaan kadar hemoglobin terglikasi (HbA1c) sebagai skrining rutin gangguan toleransi glukosa dan kondisi hiperglikemia. Pemeriksaan kadar HbA1c menggunakan metode Point Of Care Test. Beberapa penelitian menunjukkan korelasi langsung antara peningkatan kadar HbA1c dan komplikasi PCOS, yang memberikan bukti bahwa HbA1c memainkan peran potensial pada PCOS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar HbA1c dengan fenotip PCOS dan sindroma metabolik. Penelitian menggunakan studi analitik dengan desain cross sectional analitik study, jumlah sampel 52 responden. Pemilihan sampel menggunakan consecutive sampling kemudian dilakukan analisa kadar HbA1c dengan alat POCT, fenotip PCOS, dan sindroma metabolik secara univariat dan bivariat. Penelitian dengan 52 responden pasien PCOS, didapatkan hasil jumlah responden dengan kadar HbA1c meningkat yaitu 17 (32,7%) responden, sebagian besar responden dengan fenotip A yaitu 30 (57,7%) responden. Jumlah responden PCOS dengan sindroma metabolik yaitu 21 (40,4%) responden. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara fenotip PCOS dengan kadar HbA1c. Proporsi kejadian sindroma metabolik lebih tinggi pada responden dengan fenotip A dibandingkan fenotip B, C, dan D. Proporsi sindroma metabolik lebih tinggi pada kategori kadar HbA1c yang meningkat dibandingkan kadar HbA1c normal, berdasarkan uji statistik terdapat hubungan kadar HbA1c dengan sindroma metabolik. Adanya peningkatan kadar HbA1c pada pasien PCOS pada penelitian ini yaitu 32,7% dan sebagian besar responden dengan fenotip A. Responden yang mengalami sindroma metabolik kurang dari separuh responden. Secara uji statistik, terdapat hubungan kadar HbA1c dengan fenotip PCOS pada pasien PCOS dan hubungan kadar HbA1c dengan sindroma metabolik pada pasien PCOS.

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: dr. Haviz Yuad, SpOG. Subsp. FER(K)
Uncontrolled Keywords: Fenotip PCOS, hemoglobin terglikasi, sindroma metabolik
Subjects: R Medicine > RG Gynecology and obstetrics
Divisions: Pascasarjana (S2)
Depositing User: s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis
Date Deposited: 19 Jul 2022 08:01
Last Modified: 19 Jul 2022 08:01
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/107429

Actions (login required)

View Item View Item