ANALISIS DEFORESTASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI RIAU

TOMMY, STEVEN PARULIAN SINAMBELA (2016) ANALISIS DEFORESTASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI RIAU. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (TESIS)
201602221024nd_tesis a.n tommy steven p sinambela.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Deforestasi didefenisikan sebagai perubahan tutupan hutan menjadi non hutan dimana pemanfaatan lahan hutan sebagai input dalam meningkatkan output akan mengurangi luas tutupan hutan. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi yang tercermin dari peningkatan produk domestik regional bruto (PDRB). Peningkatan output atau pertumbuhan ekonomi pada daerah yang mengandalkan sumber daya alam akan menyebabkan meningkatnya deforestasi atau dapat dinyatakan deforestasi dipengaruhi oleh sumber daya alam lainnya (kehutanan, perkebunan, dan pertanian) dan tenaga kerja (penduduk). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini antara lain adalah menganalisis perkembangan pertumbuhan ekonomi dan deforestasi (penurunan tutupan hutan) di Provinsi Riau selama periode 1985-2013, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi deforestasi (penurunan tutupan hutan) di Provinsi Riau, serta merumuskan kebijakan bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan di Provinsi Riau berdasarkan hasil penelitian. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa kondisi tutupan hutan di Provinsi Riau periode waktu 1985-2013 mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi ini cenderung meningkat dengan struktur ekonomi tanpa migas Riau pada tahun 2013 masih didominasi oleh tiga sektor yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan dan sektor industri. Sedangkan sub sektor pertanian yang dominan memberikan kontribusi adalah perkebunan dan kehutanan. Berdasarkan uji kausalitas granger, diperoleh hasil bahwa pertumbuhan ekonomi (PDRB per kapita) yang mempengaruhi tutupan hutan di Provinsi Riau. Faktor-faktor yang mempengaruhi deforestasi adalah jumlah penduduk, PDRB per kapita, harga sawit, luas perkebunan sawit dan harga kayu. Implikasi kebijakan yang dirumuskan dari hasil penelitian ini adalah: Meningkatkan kontribusi hasil hutan non kayu; Pembatasan program transmigrasi yang berlebihan, membuat peraturan perundangan mengenai akses masyarakat terhadap hutan tersedia, mengembangkan industri pengolahan hasil hutan (kayu dan non kayu) skala kecil dan menengah dan menyediakan mekanisme pendanaan UKM bidang kehutanan, memberikan insentif kepada masyarakat atau kelompok masyarakat yang peduli untuk menjaga keberadaan hutan di lahan miliknya, serta mendorong dan memberdayakan masyarakat Provinsi Riau agar terlibat dalam kegiatan Hutan Tanaman Rakyat; Mengembangkan sektor perdagangan, industri dan jasa agar dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan menurunkan minat tenaga kerja untuk bekerja di sektor pertanian; Diberlakukannya moratorium perluasan perkebunan sawit dan melakukan kegiatan peningkatan nilai tambah produk sawit dan turunannya; Diberlakukannya pajak ekspor yang tinggi, produk sawit yang harus bersertifikasi internasional terutama ramah terhadap lingkungan; Meningkatkan harga kayu bulat domestik yang memiliki sertifikasi minimal sertifikat lacak balak sehingga diketahui asal usul kayu.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: Yth Vebi Dwi Putra
Date Deposited: 04 Jun 2016 05:17
Last Modified: 04 Jun 2016 05:17
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/9977

Actions (login required)

View Item View Item