ANALISIS SUSEPTIBILITAS MAGNETIK HASIL OKSIDASI MAGNETIT MENJADI HEMATIT PASIR BESI PANTAI SUNUR KOTA PARIAMAN SUMATERA BARAT

HELVY, TRILISMANA (2014) ANALISIS SUSEPTIBILITAS MAGNETIK HASIL OKSIDASI MAGNETIT MENJADI HEMATIT PASIR BESI PANTAI SUNUR KOTA PARIAMAN SUMATERA BARAT. Diploma thesis, Universitas Andalas.

Text (Skripsi Full Text) 201501192141th_skripsi helvy trilismana 1010442019.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang analisis suseptibilitas magnetik hasil oksidasi magnetit pasir besi menjadi hematit menggunakan metode Anisotropy of Magnetic Susceptibility (AMS). Pasir besi diperoleh dari Pantai Sunur, Kota Pariaman, Sumatera Barat. Mineral magnetik dipisahkan dari pasir besi, dihaluskan dan dipisahkan kembali mineral magnetik dari pasir besi sehingga diperoleh mineral magnetik yang murni. Kemudian dilakukan oksidasi pada temperatur 100°C, 200°C, 300°C, 400°C, 500°C, 600°C, 700°C dan 800°C, masing-masing selama 15 jam. Dari perhitungan diperoleh nilai suseptibilitas magnetik berkisar dari 3685,0 × 10-8 m3/kg sampai dengan 23,2 × 10-8 m3/kg. Sampel yang dioksidasi mempunyai nilai suseptibilitas magnetik yang lebih kecil dibanding sebelum dioksidasi. Hasil menunjukkan bahwa pemanasan pada temperatur <500°C menyebabkan fluktuasi nilai suseptibilitas dan pemanasan pada temperatur >500°C menyebabkan turunnya nilai suseptibilitas magnetik. Oksidasi pada temperatur 400°C, 600°C, 700°C dan 800°C menghasilkan perubahan warna menjadi kecoklatan dan ungu. Pada temperatur 700°C, sebagian besar magnetit telah berubah menjadi hematit dengan menurunnya nilai suseptibilitas sekitar 95,0% dan hematit sudah berubah menjadi paramagnetik. Analisis dengan metode difraksi sinar-X memperlihatkan bahwa hematit mulai terbentuk pada temperatur oksidasi 500°C. Kata kunci : pasir besi, mineral magnetik, magnetit, oksidasi dan hematit.

Actions (login required)

View Item