HUBUNGAN MEROKOK DENGAN TINGKAT AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE SERUM PADA PEGAWAI KANTOR

YELVI, NOVITA ROZA (2015) HUBUNGAN MEROKOK DENGAN TINGKAT AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE SERUM PADA PEGAWAI KANTOR. Diploma thesis, Universitas Andalas.

Text (Skripsi Full Text) 201501140803th_skripsi.compressed.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

toselular. Prevalensi asymptomatik hipertransaminasemia telah mencapai angka 8,9%. Peningkatan ini diakibatkan perubahan gaya hidup, salah satunya merokok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok termasuk lama merokok, jumlah rokok, derajat perokok dan jenis rokok dengan tingkat aktivitas aminotransferase serum. Desain penelitian studi cross-sectional. Populasi adalah pegawai kantor laki-laki yang berusia 20-60 tahun yang melakukan kunjungan Medical Check Up ke Rumah Sakit Semen Padang. Jumlah sampel sebanyak 68 orang yang diambil secara consecutive sampling. Instrumen dalam penelitian ini ialah kuesioner untuk data responden dan karakteristik kebiasaan merokok, lama merokok, jumlah rokok, dan jenis rokok serta data Medical Check Up untuk nilai aminotransferase serum yang dtentukan melalui metode enzimatik. Data dianalisis dengan uji T-test Independent dan uji One Way ANOVA dengan p-value untuk signifikansi. Hasil penelitian didapatkan terdapat hubungan bermakna antara kebiasaan merokok dengan tingkat aktivitas aminotransferase serum (p=0,001) dimana peningkatan AST dipengaruhi oleh lama merokok (0,003), derajat perokok (0,010) dan jenis rokok (0,020). Sementara peningkatan ALT hanya dipengaruhi oleh jumlah rokok (0,001). Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko hipertransaminasemia, penyuluhan tentang adanya risiko peningkatan aktivitas aminotransferase terhadap pekerja yang memiliki kebiasaan merokok perlu dilakukan agar terjadi penurunan angka kejadian hipertransaminasemia. Kata kunci: aminotransferase serum, kebiasaan merokok

Actions (login required)

View Item