YOSE RAMDA, ILHAMI (2015) PERUBAHAN DURASI QRS DAN SKOR QRS SELVESTER PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT DENGAN ELEVASI SEGMEN ST YANG MENJALANI INTERVENSI KORONER PERKUTAN PRIMER. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (skripsi full text)
201502021029nd_tesis dr. yose ramda ilhami bp 1023123003.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Latar Belakang: Perubahan gambaran elektrokardiogram terjadi pada fase akut infark miokard akut dengan elevasi segmen ST. Penilaian kompleks QRS dapat memperkirakan luas infark miokard pada pasien yang menjalani intervensi koroner perkutan primer. Skor QRS Selvester telah digunakan untuk menilai kerusakan dan luas infark. Pemanjangan kompleks QRS selama iskemia menandakan adanya infark yang lebih luas. Belum didapatkan adanya penelitian yang menggunakan dua parameter ini untuk penilaian keberhasilan reperfusi miokard, sehingga diperlukan suatu penelitian untuk menilai dan membuktikan hal tersebut Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan suatu penelitian analisis data sekunder dari rekam medis dengan menggunakan metode analitik numerik berpasangan. Subjek penelitian adalah pasien yang dirawat di Instalasi Pusat Jantung RS. Dr. M. Djamil Padang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang diambil secara konsekutif. Dilakukan pengukuran data durasi QRS dan skor QRS Selvester sebelum dan dalam 3-24 jam setelah IKPP. Uji t berpasangan digunakan untuk menilai perbedaan variabel sebelum dan setelah IKPP. Hasil Penelitian: Sebanyak 93 pasien IMA EST dilakukan tindakan IKPP. Dari jumlah tersebut, pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi terdapat sebanyak 40 pasien. Data dasar dan demografi memperlihatkan bahwa usia rerata subjek penelitian adalah 54,65 ± 7,77 tahun dengan kelompok laki-laki dan MBG optimal dominan. Terjadi penurunan durasi QRS dan peningkatan skor QRS Selvester yang signifikan setelah IKPP. Pada kelompok dengan durasi QRS menurun didapatkan waktu awal nyeri hingga IKPP yang lebih besar dan kelompok MBG optimal lebih banyak, sementara pada kelompok dengan skor QRS yang tidak meningkat ditemukan kelompok MBG optimal lebih banyak. Terdapat penurunan durasi QRS dan peningkatan skor QRS Selvester sebelum dan setelah IKPP pada pasien dengan reperfusi optimal. Kesimpulan: Terdapat perbedaan durasi QRS dan skor QRS Selvester sebelum dan setelah IKPP dan terdapat penurunan durasi QRS dan peningkatan skor QRS Selvester sebelum dan setelah IKPP pada pasien dengan reperfusi optimal Kata Kunci: Durasi QRS, skor QRS Selvester, intervensi koroner perkutan primer, myocardial blush grade, reperfusi.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine |
Divisions: | Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | Mr Zainal Abidin |
Date Deposited: | 21 May 2016 04:00 |
Last Modified: | 21 May 2016 04:00 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/9298 |
Actions (login required)
View Item |