Dela, Rahma Wati (2021) ORGANOGENESIS TIDAK LANGSUNG BUNGA BANGKAI (Amorphophallus titanum (Becc)) SECARA IN VITRO DENGAN MEMAKAI BAP (6-Benzyl Amino Purine) DAN NAA (Naphthalene Acetic Acid). Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
cover-Abstrak.pdf - Published Version Download (59kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I (Pendahuluan).pdf - Published Version Download (133kB) | Preview |
|
|
Text (BAB V Penutup)
BAB akhir.pdf - Published Version Download (32kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (150kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full text)
skripsi utuh.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Bunga bangkai (Amorphophallus titanum (Becc)) merupakan spesies flora Indonesia yang tergolong langka. Berdasarkan IUCN Red List of Threatened Plant pada tahun 2018, tanaman Amorphophallus titanum (Becc) tergolong endangered (genting) sehingga perlu dilakukan kegiatan budi daya agar kelestariannya tetap terjaga. Untuk menjaga kelestarian Amorphophallus titanum (Becc) dapat dilakukan perbanyakan dengan organogenesis tidak langsung secara in vitro. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat keberhasilan zat pengatur tumbuh BAP dan NAA dalam penginduksian tunas Amorphophallus titanum (Becc) secara in vitro. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas pada bulan November 2020 sampai Maret 2021. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan rancangan acak kelompok yang terdiri atas 4 kelompok, terdiri atas 36 satuan percobaan dan pada masing-masing satuan percobaan terdapat 5 botol kultur. Data dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5%, jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji lanjut DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organogenesis tidak langsung bunga bangkai (Amorphophallus titanum (Becc)) pada perlakuan 2,0 ppm BAP + 0,0 ppm NAA dapat membentuk tunas terbanyak dengan rata-rata 3,6 tunas, rata-rata waktu muncul tunas tercepat yaitu 12,36 HST, serta rata-rata persentase eksplan bertunas tertinggi sebanyak 55%. Perlakuan 0,0 ppm BAP + 0,0 ppm NAA menghasilkan rata-rata tinggi tunas tertinggi yaitu 3,3 cm. Perlakuan 0,0 ppm BAP + 1,0 ppm NAA menghasilkan rata-rata jumlah akar terbanyak yaitu 8,6 akar, serta perlakuan 1,0 ppm BAP + 0,5 ppm NAA menghasilkan rata-rata persentase terbentuk planlet tertinggi yaitu 31,25%.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Ir. Sutoyo, MS |
Uncontrolled Keywords: | BAP, bunga bangkai, in vitro, NAA, organogenesis tidak langsung, tunas |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Depositing User: | S1 Agroteknologi Agroteknologi |
Date Deposited: | 15 Oct 2021 03:23 |
Last Modified: | 15 Oct 2021 03:23 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/92891 |
Actions (login required)
View Item |