Figurative Language in Charles Dickens’s novel Oliver Twist

MS., Fauzan D (2014) Figurative Language in Charles Dickens’s novel Oliver Twist. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (SKRIPSI)
201408281844th_ms fauzan d.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Dalam skripsi ini penulis membahas tentang bahasa kiasan yang terdapat dalam sebuah novel yang berjudul Oliver Twist. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tipe, fungsi, serta makna dari bahasa kiasan tersebut. Dalam penelitian, penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli yaitu: Leech (1983), Lyons (1995), Robert and Jacobs (2007), and Yule (1996). Data dikumpulkan penulis menggunakan metode observasi dan teknik catat. Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah padan pragmatik. Selanjutnya data disajikan dengan menggunakan metode formal dan informal (Sudaryanto, 1988). Dari hasil analisis ditemukan 31 bahasa kiasan dalam novel Oliver Twist dengan rincian: 2 metafora, 26 simili, 2 metonimi, dan 1 sinekdot. Tipe metafora yang muncul adalah humanized metaphor dan dehumanized metaphor. Tipe simili yang muncul adalah abbreviated comparison. Bentuk metonimi yang muncul adalah object for users sedangkan sinekdot yang muncul adalah species to genus. Fungsi penggunaan bahasa kiasan pada metafora adalah untuk memberikan pemahaman yang jelas kepada pembaca tentang konsep, objek, dan karakter yang digambarkan, sedangkan simile berfungsi untuk menekankan pokok dengan membandingkan gambaran dari ungkapan tersebut secara eksplisit. Selanjutnya fungsi dari bahasa kiasan metonimi adalah untuk menggambarkan konsep sasaran dengan simpel dalam cara yang berbeda, sedangkan sinekdot berfungsi untuk memperjelas suatu aspek tertentu yang menggambarkan sinekdot. Adapun makna dari bahasa kiasan tersebut didapat dari konteks dan situasi yang terjadi pada abad ke- 19 membuat masyarakat miskin diperlakukan tidak baik oleh pemerintah. Jenis bahasa kiasan yang banyak digunakan adalah simili. Ini diasumsikan karena revolusi industri pada zaman tersebut membuat orangorang suka membandingkan sesuatu ungkapan dengan masa-masa sebelumnya tejadi revolusi industri. Adapun bahasa kiasan yang tidak ditemukan dalam novel ini adalah simbolisme dan alegori. Ini diasumsikan karena simbolism memerlukan pengalaman pribadi pembaca untuk menganalisanya dan umumnya simbolism terdapat pada puisi. Alegori tidak ditemukan dalam novel ini diasumsikan karena bahasa kiasan ini terdapat dalam bentuk dari keseluruhan jalan cerita dari pada bentuk sebuah kalimat. Kata kunci: bahasa kiasan, metafora, simili, metonimi, sinekdot, simbolism, alegori, konteks

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
P Language and Literature > PE English
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Inggris
Depositing User: Yth Vebi Dwi Putra
Date Deposited: 21 May 2016 02:27
Last Modified: 21 May 2016 02:27
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/9224

Actions (login required)

View Item View Item