PERUBAHAN SISTEM PENDIDIKAN SURAU KE PONDOK PESANTREN DI PUDAK KABUPATEN SIJUNJUNG SUMATERA BARAT TAHUN 1970-2005

LOLA, SILVIANY (2012) PERUBAHAN SISTEM PENDIDIKAN SURAU KE PONDOK PESANTREN DI PUDAK KABUPATEN SIJUNJUNG SUMATERA BARAT TAHUN 1970-2005. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Fulltext)
1978.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana sistem pendidikan yang dilakukan di surau Pudak dan sistem pendidikan pada saat Pondok Pesantren Syekh Amiluddin mulai dari awal berdirinya surau, sistem pendidikan surau, metode pengajaran, kurikulum, murid dan respon masyarakat terhadap keberadaan surau, serta tokoh yang berperan dalam sistem pendidikan. Surau Pudak di kenagarian Sijunjung telah berdiri sejak abad ke-17. Sistem pendidikan surau Pudak masih bersifat tradisional dengan metode sistem halaqah, yang tidak berubah sejak surau ini berdiri sampai pada akhirnya surau ditutup pada tahun 2005. Ciri khas pendidikan surau ini yaitu memperdalami pelajaran kitab-kitab kuning yang merupakan syarat utama bagi santri untuk menjadi seorang ulama. Untuk mempertahankan kekhasannya berbagai pembaharuan dilakukan di surau Pudak. Penelitian ini menggunakan penelitian sejarah, yaitu heuristik (pengumpulan sumber), kritik (baik kritik intern maupun kritik ekstern), dengan memanfaatkan berbagai sumber baik primer maupun sekunder yang dilakukan dengan studi pustaka dan wawancara. Langkah pertama melalui studi pustaka, yaitu melalui bacaan-bacaan referensi yang berkaitan dengan sistem pendidikan yang ada di Sumatera Barat, khususnya sistem pendidikan surau Pudak di Kabupaten Sijunjung. Pada tahap kedua yaitu melalui wawancara. Dalam pengambilan sumber informasi, penulis mencari tokoh pelaku, yang berperan dalam perpindahan surau menjadi Pondok Pesantren yang memperkenalkan sistem pendidikan surau menjadi sistem pendidikan Pondok Pesantren. Meskipun di Kabupaten Sijunjung sudah banyak berdiri lembaga pendidikan yang menerapkan metode pengajaran yang modern, namun surau Pudak sejak kepemimpinan Angku Khaidir sampai pada Sofyan Tuanku Bandaro masih tetap mempertahankan sistem metode pengajaran tradisional secara halaqah. Hal ini mencerminkan bahwa keberadaan surau Pudak tidak terlepas dari ikatan budaya setempat yang merupakan warisan dari aliran Syattariyah yang yang dikembangkan oleh Gaek Pudak Syekh Amiluddin. Pada tahun 1990 sistem pendidikan surau Pudak berubah menjadi nama menjadi Pondok Pesantren Syekh Amiluddin. Dasar perubahan sistem ini yang semula merupakan pendidikan non formal ini adalah untuk menyesuaikan dengan lembaga pendidikan non formal lainnya seperti pesantren-pesantren yang berkembang di Indonesia pada umumnya. Hal ini juga untuk menyamaratakan sistem pendidikan surau yang ada di Sumatera Barat menjadi Pondok Pesantren sebagai jalur pendidikan Islam non formal.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
D History General and Old World > D History (General) > D880 Developing Countries
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah
Depositing User: ms Meiriza Paramita
Date Deposited: 19 May 2016 09:41
Last Modified: 19 May 2016 09:41
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/9129

Actions (login required)

View Item View Item