DAMPAK PEMBANGUNAN PASAR AGROPOLITAN TERHADAP TATANIAGA HORTIKULTURA ( Studi Kasus : Pasar Agropolitan Aie Baluluak Kenagarian Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok)

ZULIA, INDRIADI (2012) DAMPAK PEMBANGUNAN PASAR AGROPOLITAN TERHADAP TATANIAGA HORTIKULTURA ( Studi Kasus : Pasar Agropolitan Aie Baluluak Kenagarian Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Fulltext)
1990.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (828kB)

Abstract

Keberhasilan pelaksanaan program pengembangan agropolitan akan memberikan dampak teknis dan ekonomis secara nyata terhadap pembangunan wilayah, dalam bentuk (a) Harmonisasi dan keterkaitan hubungan yang saling menguntungkan antara daerah perdesaan dan perkotaan; (b) Peningkatan produksi, diversifikasi, dan nilai tambah pengembangan agribisnis yang dinikmati secara bersama-sama oleh masyarakat dalam kawasan pengembangan agropolitan; (c) Peningkatan pendapatan, pemerataan kesejahteraan, perbaikan penanganan lingkungan, dan keberlanjutan pembangunan pertanian dan perdesaan; dan (d) Dalam konteks regional dan nasional akan terjadi efisiensi pemanfaatan sumberdaya, peningkatan keunggulan komparatif wilayah, perdagangan antar daerah, dan pemantapan pelaksanaan desentralisasi pembangunan (Nasution, 1998 dan Rusastra et al., 2002). Pengembangan kawasan agropolitan yang telah dicanangkan oleh pemerintah Kabupaten Solok khususnya pada Kenagarian Sungai Nanam Kecamatan Lembah Gumanti diantaranya adalah Pasar Agropolitan yang telah dibangun sejak tahun 2004, namun pasar tersebut tahun 2009 baru dapat difungsikan secara maksimal sampai saat sekarang. Hal tersebut terjadi karena masyarakat belum mau pindah dari pasar lama ke pasar agropolitan. Setelah diadakan musyawarah antara pedagang, instansi terkait dan Badan Pengelola Pasar Agropolitan, secara berangsur pasar tersebut dapat difungsikan. Pengembangan Kawasan Agropolitan terdapat berbagai peranan pusat pelayanan agropolis (kota pertanian), mulai dari pusat perkembangan permukiman desa sampai dengan kota tani utama sebagai muara dari keseluruhan pengembangan agropolitan tersebut adalah Sungai Nanam. Berdasarkan fungsinya Sungai Nanam diarahkan sebagai pusat pelayanan pertanian terutama dari agribisnis hulu dan pemasaran hasil produksi pertanian kawasan, terdapat berbagai pusat pelayanan pertanian mulai dari Labor hama dan penyakit tanaman di desa Rimbo Data, Stasiun meterologi khusus pertanian menyatu dengan Labor Hama dan Penyakit Tanaman di desa Rimbo Data. Pasar Agropolitan dikembangkan untuk meningkatkan kualitas Daerah dan mendukung pembangunan kawasan agropolitan sehingga dengan adanya pasar dan kelembagaan pasar agropolitan akan membantu petani dalam meningkatkan pendapatan dan meningkatkan posisi tawar petani untuk menjual hasil usahataninya pada konsumen. Peranan lembaga tataniaga sangat diperlukan dalan melakukan pemasaran hasil usahatani yang dihasilkan mekanisme pemasaran berjalan baik, maka semua pihak yang terlibat akan diuntungkan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: ms Meiriza Paramita
Date Deposited: 19 May 2016 09:27
Last Modified: 19 May 2016 09:27
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/9106

Actions (login required)

View Item View Item