PITRI, HANDAYANI (2012) KEKERABATAN FENETIK BEBERAPA JENIS MANGGA LOKAL SUMATERA BARAT. Masters thesis, Universitas Andalas.
Text (Fulltext)
1916.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (20MB) |
Abstract
Identifikasi kekerabatan beberapa jenis mangga lokal Sumatera Barat telah dilakukan dengan pendekatan fenetik. Tujuan dari identifikasi ini adalah mendapatkan karakter-karakter yang berperan dalam proses spesiasi mangga lokal Sumatera Barat. Sumber data yang digunakan adalah parameter morfologi organ vegetatif, organ generatif serta morfologi polen. Penelitian ini dilaksanakna dari bulan Mei sampai Juli 2011. Pengambilan sampel dilakukan pada beberapa lokasi di Sumatera barat seperti: Pesisir Selatan, Padang dan Pariaman. Pengataman dan pengukuran karakter morfologi organ vegetatif, organ generatif dilakukan di Herbarium Universitas Andalas dan analisis morfologi polen dilakukan di Laboratorium Widya satwa loka LIPI, Cibinong-Bogor. Data yang diperoleh terdiri dari 53 karakter organ vegetatif dan organ generatif, serta 7 karakter morofologi polen dari 5 takson Mangifera yaitu Mangifera foetida, Mangifera odorata, Mangifera indica ‘Marapalam’, Mangifera indica ‘Tarusan dan Mangifera indica ‘Golek’. Analisis pengelompokan spesies dalam genus Mangifera dilakukan dengan metoda UPGMA menggunakan program computer PAST (Hammer, 2011). Selanjutnya dibuat fenogram yang memperlihatkan hubungan kekerabatan dan pengelompokan spesies Mangifera. Hasil analisis karakter morfologi diperoleh ‘karakter state’ yang penting untuk membedakan beberapa jenis mangga lokal Sumatera Barat seperti: bentuk ujung daun, tekstur daun, keadaan permukaan daun atas, pertulangan daun atas, warna daun muda, ada/tidak bulu pada organ bunga, warna perbungaan, warna apeks mahkota, warna basis mahkota, warna tengah mahkota, warna tangkai sari, warna bakal buah, warna ibu tangkai bunga, warna kulit buah masak, warna daging buah masak dan tekstur serat. Hasil pengamatan morfologi polen dengan menggunakan SEM dapat dijelaskan bahwa M. foetida dan M. odorata memiliki kesamaan dalam hal bentuk polen, ada/tidak apertura, dan jumlah apertura. M. indica ‘Marapalam’ memiliki kesamaan dengan M. foetida dan M. odorata adalah dalam hal ada/tida apertura. Sedangkan kesamaan M. indica ‘Marapalam’ dengan M. indica ‘Tarusan’ dan M. indica ‘Golek’ adalah dalam hal bentuk polen, dan ornamentasi eksin, kemudian perbedaannya adalah dalam hal ada/tidak apertura serta jumlahnya apertura. Hubungan kekerabatan antar spesies mangga lokal Sumatera Barat berdasarkan karakter morfologi organ vegetatif, organ generatif serta morfologi polen terlihat bahwa pasangan M. indica ‘Marapalam’ dan M. indica ‘Tarusan’ memiliki nilai jarak Euclidian terkecil yaitu (E=6,68). Sedangakan pasangan yang mempunyai nilai jarak Euclidian terbesar adalah M. foetida dan M. indica ‘Tarusan’ yaitu (E=14,88). Nilai jarak Euclidian terkecil yang ditemukan pada pasangan M. indica ‘Marapalam’ dan M. indica ‘Tarusan’ adalah didasarkan pada kesamaan beberapa karakter yang dimiliki oleh kedua pasangan ini antara lain yaitu: bentuk ujung helaian daun, tekstur daun, keadaan permukaan daun atas, pertulangan daun atas, warna daun muda, adanya bulu pada organ bunga, warna perbungaan, warna ujung mahkota, warna tengah mahkota, warna basis mahkota, warna kelopak, warna tangkai sari, warna bakal buah, warna ibu tangkai bunga, warna kulit buah masak, dan warna daging buah masak, dan ornamentasi eksin. Analisis pengelompokan antar spesies dalam genus Mangifera berdasarkan karakter morfologi organ vegetatif, organ generatif serta morfologi polen memperlihatkan terbentuknya dua klaster utama. Klaster utama satu ditempati oleh M. foetida dan M. odorata, dengan nilai jarak Euclidian terkecil ditemukan pada pasangan M. foetida Padang 1 dan M. foetida Tarusan 2 (E=0,76). Klaster utama dua ditempati oleh tiga kultivar M. indica yaitu M. indica ‘Marapalam’, M. indica ‘Tarusan’ dan M. indica ‘Golek, dengan nilai jarak terkecil ditemukan pada pasangan M. indica ‘Marapalam’ Padang 2 dan M. indica ‘Marapalam’ Pariaman (E=2,39). Hasil pengelompokan dua puluh individu dalam genus Mangifera berdasarkan karakter morfologi organ vegetatif dan generatif memperlihatkan topoligi yang mirip dengan pengelompokan antar spesies Mangifera berdasarkan kombinasi organ vegetatif, organ generatif serta morfologi polen. Hal ini memperlihatkan bahwa nilai karakter morfologi polen kurang memberikan kontribusi terhadap pengelompokan antar 20 assesi.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QA Mathematics |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | ms Meiriza Paramita |
Date Deposited: | 17 May 2016 10:18 |
Last Modified: | 17 May 2016 10:18 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/8909 |
Actions (login required)
View Item |