PENGGUNAAN BENTUK PERINTAH ~NASAI DALAM SERIAL DRAMA GTO : GREAT TEACHER ONIZUKA 1-11

DEA, HAMBARANI (2014) PENGGUNAAN BENTUK PERINTAH ~NASAI DALAM SERIAL DRAMA GTO : GREAT TEACHER ONIZUKA 1-11. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Skripsi Full Text)
201412072313th_skripsi dea hambarani 1010752001 sastra jepang.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Kata kunci : meirei, ~nasai, penggunaan Perintah dalam bahasa Jepang disebut dengan meirei. Pengertian meirei adalah suatu bentuk paksaan pada lawan bicara untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Salah satu bentuk meirei adalah bentuk ~nasai. Peneliti dalam penelitian ini menggunakan bentuk ~nasai sebagai objek penelitian. Penggunaan meirei ~nasai dalam serial drama GTO : Great Teacher Onizuka 1-11 berdasarkan aspek-aspek situasi tutur Leech akan dibahas secara lebih rinci. Penelitian ini berupa penelitian kualitatif deskriptif. Data pada penelitian ini diperoleh dari serial drama Jepang yang berjudul GTO : Great Teacher Onizuka 1-11 tahun 2012. Penelitian ini terdiri atas tiga tahap. Pertama, tahap pengumpulan data, peneliti menggunakan metode simak dengan teknik dasar teknik sadap, teknik lanjutannya teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Kedua, tahap analisis data peneliti menggunakan metode padan yaitu metode padan pragmatis. Terakhir, tahap penyajian analisis data, peneliti menggunakan metode informal. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori dari Iori Isao (2000), dan Tomomatsu (2007) mengenai bentuk perintah ~nasai, dan teori aspek-aspek situasi tutur dari Leech untuk menganalisis penggunaan ~nasai. Berdasarkan analisis yang peneliti lakukan, ditemukan bahwa penggunaan ~nasai dari segi penutur dan lawan tutur dapat digunakan oleh orang tua ke muda, orang muda ke tua, atasan ke bawahan, senior ke junior, digunakan oleh perempuan dan laki-laki, serta dapat digunakan dengan tingkat keakrabannya akrab dan tidak akrab. Konteks tuturan yang terjadi dapat digunakan pada situasi formal dan informal. Tujuan tuturannya adalah agar lawan tutur melakukan perintah penutur. Kemudian, bentuk tuturannya adalah tuturan langsung serta tuturan sebagai produk tindak verbalnya adalah apa yang diharapkan penutur tidak selalu dilaksanakan oleh lawan tutur.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Jepang
Depositing User: Mr Beni Adriyassin
Date Deposited: 16 May 2016 10:27
Last Modified: 16 May 2016 10:27
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/8765

Actions (login required)

View Item View Item