PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA KONSENTRASI URIN KELINCI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA (Lactuca sativa L.)

DASMENDI, DASMENDI (2012) PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA KONSENTRASI URIN KELINCI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA (Lactuca sativa L.). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Fulltext)
1787.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (291kB)

Abstract

Penggunaaan urin kelinci sebagai pupuk organik cair telah diaplikasikan oleh petani lereng Gunung Sumbing Jawa Tengah pada tanaman bawang merah jenis Shelot varietas Bali Ijo, yang ternyata meningkatkan hasil bawang merah dari 16,82 ton/ha menjadi 18,73 ton/ha (Wawasan Digital, 2010). Dalam pemupukan pada tanaman sayuran, urin dicampur air dengan perbandingan 1:25 untuk tanaman berusia muda. Sedangkan untuk tanaman usia tua, 1:15 (Gapoktan Ternak Kelinci Maju Mapan, 2011). Hasil percobaan sederhana dengan menggunakan perbandingan 1 bagian urin : 1 bagian air juga menunjukkan pengaruh yang nyata, di mana pertumbuhan vegetatif tanaman jagung sangat pesat bila dibandingkan dengan pemberian pupuk kimia dan pupuk organik lainnya (Rabbit Hobbies Community, 2010). Penggunaan urin kelinci ini sebagai pupuk organik cair diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan vegetatif, terutama pada daun dan batang tanaman selada. Khusus untuk tanaman selada konsentrasi yang tepat belum jelas, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan konsentrasi yang tepat untuk pertumbuhan vegetatif tanaman selada. Oleh karena itu, diperlukan referensi tambahan sebagai dasar perlakuan dari urin jenis lain yang biasanya digunakan sebagai pupuk organik cair, sebagai contoh urin sapi. Urin sapi dipilih mengingat komposisi antara urin sapi dengan urin kelinci hampir sama, karena keduanya sama-sama mengandung unsur N, P dan K serta hormon auksin tapi jumlah kandungan berbeda. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mardalena (2007) menunjukkan bahwa pemberian urin sapi dengan konsentrasi 25 cc/l air dan 50 cc/l air memberikan hasil yang terbaik pada tanaman mentimun, namun perlakuan untuk konsentrasi yang lebih tinggi belum diketahui. Di Cina, para petani mencampurkan urin sapi sebanyak 22.500 l/ha dengan bahan organik mampu meningkatkan hasil gabah dan memperbaiki struktur tanah (Sutanto, 2002). Dari keterangan diatas, data yang diperoleh cukup untuk menentukan konsentrasi urin kelinci yang layak bagi tanaman. Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah disebutkan di atas, penulis telah melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian Beberapa Konsentrasi Urin Kelinci Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Selada (Lactuca sativa L.)”. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi urin kelinci yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman selada.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: ms Meiriza Paramita
Date Deposited: 13 May 2016 04:26
Last Modified: 29 May 2016 06:20
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/8521

Actions (login required)

View Item View Item