Iffah, Afallah (2021) Analisis Tingkat Kerentanan Wilayah Terhadap Persebaran COVID-19 di Provinsi Sumatera Barat. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak_Iffah Afallah.pdf - Published Version Download (128kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1)
BAB 1_Iffah Afallah.pdf - Published Version Download (62kB) | Preview |
|
|
Text (BAB Akhir)
BAB Akhir_Iffah Afallah.pdf - Published Version Download (46kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka_Iffah Afallah.pdf - Published Version Download (137kB) | Preview |
|
Text (skripsi full)
Skripsi Full Text_Iffah Afallah.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Tujuan Penelitian Kasus COVID-19 masih terus mengalami peningkatan dan masing-masing daerah mungkin terkena dampak yang berbeda. Untuk pengelolaan yang efektif diperlukan analisis tingkat kerentanan wilayah terhadap COVID-19. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kerentanan dan pemetaan kerentanan kabupaten/kota terhadap persebaran COVID-19 di Provinsi Sumatera Barat serta mendapatkan indikator kerentanan yang harus diprioritaskan. Metode Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis weight sum method (WSM). Klasifikasi kerentanan wilayah ditentukan berdasarkan metode natural breaks jenks pada aplikasi ArcView GIS 3.3. Hasil Tingkat kerentanan Provinsi Sumatera Barat memiliki skor 53,26. Di antara 19 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat, terdapat empat wilayah yang memiliki tingkat kerentanan sangat tinggi, empat wilayah dengan tingkat kerentanan tinggi, empat wilayah dengan tingkat kerentanan sedang, lima wilayah dengan tingkat kerentanan rendah, dan dua wilayah dengan tingkat kerentanan sangat renda. Hasil evaluasi tingkat kerentanan wilayah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan indikator yang memiliki kerentanan sangat tinggi antara kabupaten dan kota. Kesimpulan Tingkat kerentanan Provinsi Sumatera Barat berada pada level tinggi. Wilayah yang memiliki tingkat kerentanan sangat tinggi yaitu Kabupaten Padang Pariaman, Agam, Tanah Datar, dan Lima Puluh Kota. Indikator yang diprioritaskan adalah tempat tidur rumah sakit, jumlah dokter per 1000 penduduk, jumlah penderita diabetes, dan jumlah penduduk dengan status gizi obesitas.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Defriman Djafri, S.K.M., M.K.M., Ph.D. |
Uncontrolled Keywords: | COVID-19, Indikator, Kerentanan wilayah, Sumatera Barat |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Fakultas Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | s1 kesehatan masyarakat |
Date Deposited: | 04 Oct 2021 08:08 |
Last Modified: | 04 Oct 2021 08:08 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/84301 |
Actions (login required)
View Item |