PENGARUH ISOFLAVON KEDELAI TERHADAP KADAR HORMON TESTOSTERON BERAT TESTIS DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS DAN SPERMATOGENESIS TIKUS PUTIH JANTAN (RATTUS NORVEGICUS)

Rika, Sri Wahyuni (2012) PENGARUH ISOFLAVON KEDELAI TERHADAP KADAR HORMON TESTOSTERON BERAT TESTIS DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS DAN SPERMATOGENESIS TIKUS PUTIH JANTAN (RATTUS NORVEGICUS). Masters thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Fulltext)
1699.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Di negara-negara maju seperti Amerika, Jepang ditemukan kasus infertil baik pria maupun wanita sekitar 80% dari 400 juta pasangan. Saat ini, angka infertil meningkat mencapai 15%-20% dari sekitar 50 juta pasangan di Indonesia. Kelainan pada pria memberi kontribusi 30% dan 20% disebabkan kelainan kedua belah pihak pasangan. Masyarakat, khususnya kaum pria, tidak menyadari bahwa makanan yang dimakan sehari-hari juga dapat menjadi faktor penyebab infertilitas. Salah satu makanan tersebut adalah kedelai, kedelai mengandung isoflavon yang memiliki sifat estrogen like dan antiandrogenik sehingga dapat menyebabkan infertilitas pada pria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh isoflavon terhadap kadar hormon testosteron, berat testis, diameter tubulus seminiferus dan spermatogenesis pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus ). Penelitian ini menggunakan metode pendekatan post test only control group design, terhadap tikus putih jantan dengan berat 150–250g. Sampel terdiri dari 25 ekor tikus yang dibagi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol (K), kelompok perlakuan P1, P2, P3 dan P4. Kelompok perlakuan diberikan isoflavon dengan dosis masing-masing 1,26mg, 2,52mg, 3,78mg dan 5,04mg diberikan peroral selama 48 hari. Kemudian tikus dikorbankan, diambil darah dan testisnya. Dilanjutkan dengan melakukan pengukuran kadar hormone testosterone, berat testis, diameter tubulus seminiferus dan spermatogenesis. Kemudian hasilnya dianalisa dengan menggunakan One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Multiple Comparrison jenis Bonferroni. Hasil penelitian didapat bahwa dosis 1,26mg telah menunjukkan penurunan yang signifikan terhadap kadar hormon testosteron dibandingkan kelompok kontrol. Pada berat testis penurunan yang signifikan terlihat pada dosis 3,78mg, pada diameter tubulus seminiferus penurunan signifikan baru terlihat pada dosis 5,04mg dibandingkan kelompok kontrol. Terjadi penurunan sel spermatogonium secara signifikan pada dosis 2,52mg, penurunan sel spermatosit yang signifikan terdapat pada dosis 5,04mg, sedangkan pada sel spermatid dosis 1,26mg telah menunjukkan penurunan yang signifikan. Dari hasil ini disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian isoflavon kedelai terhadap kadar hormon testosteron, berat testis, diameter tubulus seminiferus dan spermatogenesis tikus putih jantan (Rattus novergicus). Kata Kunci: Isoflavon Kedelai, Kadar Hormon Testosteron, Berat Testis, Diameter Tubulus Seminiferus, Spermatogenesis

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: ms Meiriza Paramita
Date Deposited: 12 May 2016 04:39
Last Modified: 12 May 2016 04:39
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/8336

Actions (login required)

View Item View Item