HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL LINGKUNGAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA DEPARTEMEN PRODUKSI II/III PT SEMEN PADANG, INDARUNG 2012

WIDYA, TRI OCTAVIANA (2013) HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL LINGKUNGAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA DEPARTEMEN PRODUKSI II/III PT SEMEN PADANG, INDARUNG 2012. Diploma thesis, Universitas Andalas.

Text (Skripsi Fulltext) 1681.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (514kB)

Abstract

Pabrik semen sebagai industri besar yang terus berkembang membutuhkan pekerja yang mempunyai derajat kesehatan yang optimal sehingga produktivitas dapat terus ditingkatkan. PT Semen Padang dengan total produksi mencapai 6.000.000 ton/tahun juga memberlakukan sistem shift kerja yaitu pagi, siang, dan malam.(16) Selain itu, perusahaan ini mempunyai banyak karyawan dengan umur dan masa kerja yang beragam, yang mana hal tersebut dapat mempengaruhi kondisi pekerja. Penelitian Welly Susanti, dkk tahun 2011 di PT Semen Padang, menemukan bahwa tingkat stress karyawan di PT Semen Padang berada pada tingkat stress kerja tinggi sebesar 79%, tingkat stress kerja sedang sebesar 17,3%, dan yang berada pada tingkat stress kerja rendah sebesar 3,8%.(17) Departemen Produksi II/III, merupakan pabrik tertua dibandingkan pabrik lainnya yang aktif beroperasi. Berdasarkan hasil diskusi dengan inspektor K3LH PT Semen Padang didapatkan informasi bahwa, proses produksinya Indarung II/III ini, pada cooler klinkernya menggunakan planetary cooler, ini berbeda dari pabrik lain yang menggunakan graate cooler. Pada rawmill, teknologi yang digunakan pabrik Indarung II/III menggunakan tube mill, sedangkan pabrik lainnya menggunakan vertical mill. Segi teknologi ini membedakan antara pabrik Indarung II/III dengan yang lain, yang mana teknologi yang digunakan ini tidak secanggih pabrik lain sehingga mempengaruhi beban kerja pekerja di Pabrik Indarung II/III. Selain itu, berdasarkan data kecelakaan kerja PT Semen Padang pada tahun 2011, ditemukan 9 angka kecelakaan kerja pada pekerja di Departemen Produksi II/III, yang mana angka ini lebih tinggi jika dibandingkan Departemen Produksi III dan IV di PT Semen Padang. Dari hasil diskusi yang didapat dari beberapa karyawan Departemen Produksi II/III, ditemukan bahwa pengembangan karir mereka agak tersendat. Selain itu juga ditemukan pekerja yang sering merasa bingung dan tidak tahu dengan tugas yang harus ia kerjakan. Berdasarkan data, observasi, dan wawancara tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian di sini.

Actions (login required)

View Item