Perjuangan di Tanah Harapan: Satu Dekade Pertama Kehidupan Transmigran Koto Besar Kabupaten Dharmasraya Tahun 1980-1990-an

Deja, Anamerta (2021) Perjuangan di Tanah Harapan: Satu Dekade Pertama Kehidupan Transmigran Koto Besar Kabupaten Dharmasraya Tahun 1980-1990-an. Diploma thesis, Universitas Andalas.

Preview	Text (Cover dan Abstrak) cover dan abstrak upload.pdf - Published Version Download (324kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (297kB) | Preview
Preview	Text (BAB V) BAB V Kesimpulan.pdf - Published Version Download (207kB) | Preview
Preview	Text (Daftar Pustaka) daftar pustaka.pdf - Published Version Download (131kB) | Preview
	Text (Skripsi Full Text) skripsi full Deja Anamerta.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (8MB)

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai kondisi transmigran Koto Besar pada awal penempatan. Lebih tepatnya mengkaji startegi bertahan hidup transmigran selama kurang lebih satu dekade. Penelitian ini menarik untuk dilakukan karena transmigrasi Koto Besar adalah jenis transmigrasi campuran, baik dari segi etnis maupun kategori program transmigrasi yang diikuti. Hampir setiap transmigran memiliki cara bertahan hidup yang hampir sama, kecuali transmigran pecahan KK. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, yang terdiri dari empat tahap. Pada tahap heuristik adalah pengumpulan berbagai sumber, baik sumber primer maupun sumber sekunder. Sumber dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu sumber tertulis yang diperoleh melalui studi pustaka dan sumber lisan melalui wawancara. Setelah itu, tahapan kritik dilakukan dengan cara mengkritik sumber yang paling relevan dengan penelitian ini. Kemudian dilanjutkan ke tahap interpretasi, dengan cara menafsirkan fakta yang didapatkan melalui sumber yang telah dikritik pada tahap sebelumnya. Terakhir, tahap historiografi yaitu melukiskan narasi sejarah dalam bentuk tulisan yang berdasarkan sumber. Pada dekade pertama transmigran Koto dihadapi kesulitan ekonomi yang diakibat oleh pertanian yang buruk dan beberapa faktor lainnya. Dengan kondisi seperti itu, ada beberapa transmigran yang meninggalkan permukiman. Pada hakekatnya mereka yang tetap bertahan membutuhkan cara bertahan hidup untuk beradaptasi dengan kondisi yang sulit, maka mereka melakukan beberapa cara atau mekanisme bertahan hidup. Transmigran dari setiap program transmigrasi memiliki cara bertahan yang hampir sama, kecuali transmigran pecahan KK. Transmigran Koto Besar pada umumnya bertahan hidup dengan beberapa meknisme, yaitu: (1) mengikat sabuk lebih kencang, (2) diversifikasi nafkah, (3) aset tenaga kerja, (4) relasi sosial. Selain itu, transmigran pecahan KK memiliki satu cara bertahan yang tidak dimiliki oleh transmigran lain, yaitu relasi kultural atau relasi keluarga. Kemudian, dalam mengatasi kesulitan ekonomi yang dihadapi transmigran, pemerintah melakukan beberapa bantuan atau kebijakan, diantaranya: (1) Program bantuan melalui pengerjaan pemukiman; (2) Penambahan catu pangan atau jaminan hidup; (3) Penambahan lahan usaha; (4) KUD (Koperasi Unit Desa); (5) Sosialisasi pertanian; (6) Hewan ternak. Dengan adanya kebijakan tersebut bisa mengurangi kesulitan yang dialami transmigran Koto Besar. Kondisi transmigran selama kurang lebih satu dekade masih mengkhawatirkan, karena masih berada dalam taraf kemiskinan. Kondisi tersebut dibuktikan dengan ekonomi mereka yang masih pas-pasan dalam memenuhi kebutuhan , yang mengharuskan mereka mencari beberapa penghasilan tambahan diluar bidang pertanian. Beruntungnya, harapan mereka sudah hampir terwujud, karena sudah bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari walaupun hanya sederhana. Hal tersebut bisa mereka lalui disebabkan karena memiliki beberapa mekanisme bertahan hidup yang bisa mereka andalkan dan lahan yang mereka miliki sebagai cara menghadapi kondisi kritis.

Actions (login required)

View Item