PENGGUNAAN Fe3O4/TiO2 YANG DISINTESIS SECARA HETEROAGGLOMERASI SEBAGAI FOTOKATALIS MAGNET UNTUK DEGRADASI METHYLENE BLUE

RAHMI, SARIDEWI (2012) PENGGUNAAN Fe3O4/TiO2 YANG DISINTESIS SECARA HETEROAGGLOMERASI SEBAGAI FOTOKATALIS MAGNET UNTUK DEGRADASI METHYLENE BLUE. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Tesis Fulltext)
1639.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Methylene Blue (MB) merupakan zat warna yang sulit didegradasi dan sering digunakan sebagai model kontaminan zat warna untuk mengevaluasi aktivitas fotokatalis di bawah sinar ultraviolet maupun sinar tampak. Berbagai macam metode yang berkembang dalam mengatasi permasalahan tersebut diantaranya adalah metode Advanced Oxidation Processes (AOPs) yang salah satunya memanfaatkan fotokatalis dalam mendegradasi kontaminan. Fotokatalis yang banyak dan sering digunakan adalah TiO2 karena keunggulannya yang bervariasi, seperti sifat elektronik dan optik, kestabilan kimia, harga relatif murah, aktivitas fotokatalitik yang tinggi dan tidak beracun. Akan tetapi, aplikasi dari penggunaan TiO2 terbatas karena beberapa alasan, diantaranya adalah sulit melakukan pemisahan karena ukuran partikelnya sangat kecil. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, fotokatalis dimodifikasi yang diantaranya TiO2 dilapisi pada partikel bersifat magnet agar mudah dipisahkan dari air olahan. Partikel bersifat magnet yang paling banyak digunakan dan mudah diperoleh adalah Fe3O4 yang mana memiliki sifat superparamagnetik dalam ukuran nano. Untuk membuat fotokatalis TiO2 yang dilapisi pada nanopartikel Fe3O4 yang bersifat superparamagnetik sebagai katalis degradasi zat warna MB merupakan tujuan dari penelitian ini, sehingga mudah dalam pemisahan dengan ditarik kembali menggunakan magnet. Terlebih dahulu Fe3O4 disintesis secara kopresipitasi yang kemudian ditambahkan ke dalamnya TiO2 yang kemudian disintesis secara heteroagglomerasi dengan bantuan ultrasonic sehingga terbentuknya fotokatalis magnet Fe3O4/TiO2 dengan variasi perbandingan 2:1, 1:1, dan 1:2. Masing-masing hasil sintesis dikarakterisasi dengan XRD, SEM/EDS, Spektroskopi Raman, dan VSM. Selanjutnya dilakukan uji degradasi MB untuk melihat kemampuan masing-masing fotokatalis dalam suasana gelap, dengan sinar ultraviolet (UV) dan sinar Matahari. Hasil karakterisasi dengan XRD dan Spektroskopi Raman menunjukkan bahwa puncak-puncak yang terbentuk adalah puncak-puncak untuk karakteristik Fe3O4 dan TiO2 yang dicocokkan dengan puncak referensi yang ada. Hasil analisis SEM/EDS memperlihatkan bentuk morfologi permukaan masing-masing partikel yang berbentuk bulat dan berukuran nano sedangkan analisis VSM memperlihatkan prilaku superparamagnetik. Hasil degradasi MB diukur absorbannya dengan menggunakan spektrometer UV-VIS untuk mengetahui konsentrasi MB yang tersisa. Hasil yang diperoleh memberikan kesimpulan banwa MB lebih cepat terdegradasi dengan menggunakan sinar Matahari dibandingkan dengan sinar UV dan dalam suasana gelap.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Q Science > QC Physics
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: ms Meiriza Paramita
Date Deposited: 11 May 2016 02:29
Last Modified: 28 May 2016 08:19
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/8191

Actions (login required)

View Item View Item