Alber, Erfan Mohammad (2021) IDENTIFIKASI BAKTERI Bacillus sp YANG DIGUNAKAN UNTUK BIOKONVERSI ISOEUGENOL MENJADI VANILIN. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version Download (56kB) | Preview |
|
|
Text (Pendahuluan)
Bab 1.pdf - Published Version Download (37kB) | Preview |
|
|
Text (Penutup/kesimpulan)
Bab 5.pdf - Published Version Download (32kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (278kB) | Preview |
|
Text (Skripsi full text)
Skripsi_Turnitin.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Vanilin yang diproduksi dari polong vanila tidak dapat memenuhi permintaan yang tinggi terhadap vanilin alami karena biaya yang mahal dan produksi yang tidak cukup. Untuk mengatasi hal tersebut maka banyak upaya dilakukan untuk memproduksi vanilin alami melalui proses biokonversi. Sebanyak lima isolat bakteri Bacillus sp diperoleh dari limbah Spent Bleaching Earth menunjukkan kemampuan sebagai agen biokonversi vanilin. Namun, jenis spesies dari kelima isolat tersebut belum ditentukan dan belum dilakukan penentuan kemampuan biokonversi dari masing-masing bakteri untuk menghasilkan vanillin dengan menggunakan isoeugenol sebagai substrat. Spesies bakteri diidentifikasi menggunakan metode PCR dan sekuensing dari gen 16S rRNA sedangkan jumlah vanilin produk hasil biokonversi diukur menggunakan HPLC. Urutan nukleotida DNA amplikon 16S rRNA (~1500 bp) dibaca dan diurutkan menggunakan program Geneious. Selanjutnya urutan DNA disejajarkan (pairwise alignment) dengan database menggunakan program BLAST dari NCBI. Multiple alignment lebih lanjut menggunakan metode ClustalW dari program Bioedit. Pohon filogenetik disusun menggunakan program MEGA-X untuk menentukan kekerabatan. Hasil identifikasi dari lima isolat adalah Bacillus cereus strain SBMAX30 (isolat B1), Bacillus thuringiensis strain LDC 507 (isolat B2), Bacillus thuringiensis strain LrLB7 (isolat B3), Bacillus cereus strain 190103-R03 (isolat B4) dan Bacillus cereus strain L87 (isolat B5). Produksi vanilin selama 72 jam dari 1% (v/v) isoeugenol untuk isolat B1 yaitu 0,421 ± 0,0337 g/L vanilin (4,28%), isolat B2 sebanyak 0,420 ± 0,0679 g/L vanilin (4,28%), isolat B3 sebanyak 0,315 ± 0,0983 g/L vanilin (3,20%), isolat B4 sebanyak 0,168 ± 0,0225 g/L vanilin (1,71%), dan isolat B5 sebanyak 0,386 ± 0,1019 g/L vanilin (3,93%). Konsentrasi vanilin tertinggi diperoleh dari isolat B1(Bacillus cereus strain SBMAX30), tetapi hasil analisis variansi (ANOVA) menunjukkan tidak adanya perbedaan produksi vanilin yang signifikan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. rer. nat. Syafrizayanti |
Uncontrolled Keywords: | vanilin, Bacillus sp, gen 16S rRNA |
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia |
Depositing User: | s1 kimia kimia |
Date Deposited: | 02 Sep 2021 07:47 |
Last Modified: | 02 Sep 2021 07:47 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/81415 |
Actions (login required)
View Item |